MEMOonline.co.id. Lumajang - Sri Mindari (41), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kaliboto, Kidul Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur, menjadi korban kapal karam di perairan Batu Payung Tawau, Sabah, Malaysia, Senin kemarin.
Sri Mindari menjadi korban meninggal bersama tujuh orang PMI lain. Sontak kabar itu menjadi kabar mengejutkan bagi keluarga di kampung halamannya.
ia meninggalkan seorang ibu dan dua anak perempuan yang masih berusia 16 tahun dan 10 tahun. Informasi dihimpun dari pihak kepolisian, jenazah Sri Mindari saat ini masih dalam proses pemulangan oleh Pemerintah.
Dijadwalkan, akan diberangkatkan melalui jalur udara, hingga tiba di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
"Untuk pemulangan, nantinya akan dilakukan penjemputan, pengamanan dan pengawalan oleh Polda Jatim, bersama Polresta Sidoarjo dan Polres Lumajang," kata Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, Selasa (4/1/2022).
Selebihnya, Kapolres mengaku jika pihaknya telah mengirim lima tim konselor psikologi dari pihak polres, dipimpin Kabag SDM, Kompol Khusnul Khotimah, untuk memberikan dukungan moril dan psikis pada keluarga korban.
"Keadaan emosional keluarga korban kini berangsur stabil, walaupun masih dalam keadaan berduka, semoga pihak keluarga bisa menerima kepergian saudari Sri Mindari dengan tabah," imbuh Kapolres.
Untuk diketahui, selain Sri Mindari, karamnya kapal tersebut juga menewaskan Ahmad Sutrisno Pratama, Baharudin, Dedi Suryadi, Sadi, Supardi dan Unwanul Hubbi. Semuanya, adalah warga Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis : Hermanto
Editor : Udiens
Publisher : Isma