Dinilai "Gagal" Tekan Angka Pengangguran, Program WMS di Sumenep Disorot Politisi PKB

Foto: Irwan Hayat, Anggota Komisi II DPRD Sumenep
665
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Tingginya angka pengangguran di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menuai kritik. Kali ini kritik dilontarkan oleh Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Irwan Hayat.

Pria yang juga sebagai Anggota Komisi II DPRD Sumenep itu menilai strategi kebijakan yang direncanangkan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran tidak berjalan maksimal. Meski kata dia sejak beberapa tahun terdapat program Wirausaha Muda Sumenep (WMS) yang diklaim bisa mencetak wirausaha baru.

"Berarti ada yang salah dengan program yang diluncurkan Pemerintah kaitannya dalam mengurangi pengangguran,” katanya, saat dikonfirmasi media.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran di kabupaten berlambangkan kuda terbang uni cenderung meningkat setiap tahun, tahun 2020 angka pengangguran mencapai 18.952 dari total angkatan kerja 666. 441 orang. Angka tersebut alami kenaikan sebanyak 4 ribu lebih dari tahun 2019 sebesar 14.187. Sedangkan dari 2018 ke 2019 juga naik sekitar 3 ribu dimana saat itu hanya 11 ribu lebih.

Kondisi tersebut kata Irwan Hayat dinilai upaya pencanangan 5 ribu usaha baru melalui program WMS tidak berjalan maksimal, bahkan cenderung gagal. Faktanya angka pengangguran terus bertambah karena diduga ada kesalahan dalam pelaksanaanya.

Sejauh ini kata dia belum jelas berapa jumlah wirausaha muda yang berhasil dicetak melalui program Pemkab yang dilaksanakan selama lima tahun terakhir. Karena belum ada laporan secara resmi kepada wakil rakyat.

"Sampai saat ini belum ada laporan, berapa alumni - alumni dari program wirausaha muda yang sukses dan memiliki usaha sendiri. Setiap tahun 1 ribu wirausaha muda, disisi lain pengangguran masih tinggi,” tegasnya.

Awalnya dia mengapresiasi program tersebut, karena dianggap cukup bagus untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Hanya saja pelaksanaannya yang perlu dibenahi.

Kedepan, Pemkab perlu mendesain ulang pelaksanaan wirausaha muda supaya tidak hanya sekedar memberikan pelatihan, melainkan juga didukung dengan anggaran untuk permodalannya.

Penulis: Hadi Petir

Editor: Udiens

Publisher: Dafa

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Gara - gara bantaran sebuah sungai yang ada di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang, resmi mengoperasikan sarana WiFi Publik di seputaran Alun - Alun...

MEMOonline.co.id, Sampang- M Inisial, seorang mucikari asal desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur ditangkap jajaran...

Bersama ini saya ijin menyampaikan keluhan masyarakat sekitar pasar induk Cibitung Kabupaten Bekasi, bahwa sudah lebih dari 3 bulan sampah di...

MEMOonline.co.id, Kota Bekasi- Silaturahmi Pemerintah Kota Bekasi bersama para insan pers di Pendopo Walikota Bekasi diawali dengan acara buka puasa...

Komentar