MEMOonline.co.id.Sampang - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak.
Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan, dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun.
Untuk mencegah hal itu, Dinas kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Kabupaten Sampang lakukan sosialisasi Stunting.
Sosialisasi tersebut dilakukan di aula Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sampang, yang diikuti bidan koordinator, bidan Desa, bagian gizi, Promosi Kesehatan (Promkes), dan kader pendamping pencegahan Stunting.
Agus Mulyadi, kepala bidang kesehatan masyarakat di Dinkes dan KB Kabupaten Sampang mengatakan, sosialisasi ini dalam rangka untuk penurunan angka Stunting di Kabupaten Sampang.
"Sosialisasi ini untuk menekan angka Stunting di Kabupaten Sampang pada tahun 2022 ini," papar Agus Mulyadi, senin (4/6/2022).
Menurutnya, tugas ini tidak hanya diserahkan ke tenaga kesehatan saja, melainkan bisa berkolaborasi dengan tim.
"Dengan berkolaborasi dengan tim, diharapkan bisa memaksimalkan kinerja," terangnya.
Pihaknya berharap teman - teman tim tidak hanya action dalam menyelesaikan tugas - tugas yang diberikan. Akan tetapi juga harus mengevaluasi dampak dari hasil di lapangan.
"Dampak positif dari sosialisasi ini semoga bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Agus.
Penulis : Fathur
Editor : Udiens
Publisher : Satrio Pininggit