MEMOonline.co.id. Jakarta&
Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua BPK RI Isma Yatun pun memberi penjelasan sebagai berikut:
"BPK secara institusi mendukung penuh upaya KPK dalam pemberantasan korupsi di
Indonesia".
"BPK dan KPK selalu bersinergi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan lebih akuntabel dengan bersama menjadi garda terdepan dalam combating
corruption di negara Indonesia ini".
"Untuk itu kami mendukung upaya penegakan
integritas, independensi, dan profesionalisme, dan kami telah berkoordinasi dengan KPK
terkait peristiwa ini yang dapat menjadi deterrent effect yang melanggar," ujar Isma Yatun melalui Biro Humas dan Kerja Sama Internasional dalam rilis tertulisnya yang diterima memoonline.co.id, Kamis, (28/4/2022).
Kami, lanjutnya, sangat prihatin dengan kejadian terkini yang turut melibatkan pegawai BPK.
"Ini menjadi pukulan berat bagi BPK sekaligus advance warning bagi institusi BPK RI bahwa
langkah untuk memerangi korupsi dalam segala bentuknya membutuhkan ketangguhan
dan dukungan semua pihak," ucapnya.
Sejatinya, kami selalu berkomitmen menegakkan nilai dasar BPK yaitu integritas,
independensi, dan profesionalisme dalam setiap pelaksanaan tugas BPK. Nilai tersebut
menjadi landasan institusi BPK dan dilaksanakan oleh setiap individu BPK.
"Kami sudah menonaktifkan Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jawa Barat, demikian juga dengan staf pemeriksa untuk kasus terkait," ungkap Isma.
"Kami juga akan memproses seluruh pegawai yang diduga terlibat sesuai ketentuan yang berlaku melalui Majelis Kehormatan Kode
Etik (MKKE) BPK," ungkap Isma.
"MKKE merupakan suatu mekanisme untuk menegakkan kode etik BPK sebagai upaya BPK bebas dan mandiri sesuai amanat UUD 1945," pungkasnya. Penulis : Bambang Editor : Udiens Publisher : Isma
Technology