Mengenang Jasa-jasa Tokoh Nasional 'Gus Dur', Densus 26 Madura dan PSHT Pakong Tahlil Bersama

Foto: Densus 26 Madura dan PSHT Pakong Tahlil Bersama
1353
ad

MEMOonline.co.id, Pamekasan – Demi mengenang dan memperingati wafatnya tokoh Nasional  KH. Abdurrahman Wahid yang ke-8, Densus 26 Kordinator Wilayah (Korwil) Madura bersama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggelar tahlil bersama, Minggu (7/1/2018).

Tidak hanya itu, dalam acara tahlil bersama memperingati wafatnya guru bangsa yang populer disapaGus Dur itu, Densus 26 Korwil Madura dan PSHT Ranting Pakong, mengajak serta masyarakat setempat, dalam melakukan tahlil.

Korwil Densus 26 Madura, Nur Faizin mengatakan, jika peringatan wafatnya KH. Abdurrahman Wahid atau yang dikenal Gus Dur, tidak hanya mengenang dan merefleksi jejak pemikirannya saja, tetapi juga dapat bertatap wajah dan silaturrahim dalam bingkai kebaikan.

“Densus 26 dan PSHT Ranting Pakong mengadakan acara ini tentu bukan sekadar pertemuan biasa. Melainkan, kegiatan baik ini kita rawat sebagai sumbu pemersatu. Wadah saling mengisi kebaikan. Sebagaimana disebutkan bahwa silaturrahim memperpanjang umur dan memperbanyak rezeki,” kata Nur Faizin.

Menurut Jen sapaan Akrab Nur Faizin, Sebagai guru bangsa, Gus Dur ada di setiap hari umat beragama di Indonesia.

Sepak terjangnya bagi kemandirian, toleransi, dan kemanusiaan di Indonesia tidak hanya diakui oleh kalangan internal Nahdlatul Ulama, tapi hampir seluruh masyarakat Indonesia merasakan nilai-nilai yang dipraktikkan Gus Dur. Tak pelak banyak kalangan mendorongnya sebagai pahlawan nasional.

“Semangat inilah yang dijadikan landasan Densus 26  Korwil Madura bekerjasama dengan PSHT Kecamatan Pakong Pamekasan menggelar Haul dan Refleksi Pemikiran Gus Dur,” ujarnya.

Dengan berkumpulnya jamaah Densus 26 Sumenep dengan PSHT Ranting Pakong, selain menjalin silaturrahim pun juga saling mengingatkan untuk dan menguatkan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan sebagaimana dilakukan Gus Dur semasa hidupnya.

Semenetara, Ketua PSHT Ranting Pakong, Fendi Firmawan mengapresiasi gerakan Densus 26. Gerakan yang mendekatkan diri pada masyarakat. Gelaran ini merupakan kerjasama positif yang patut ditingkatkan.

Bahkan Fendi juga menyinggung gerakan dakwah Gus Dur yang tidak hanya milik NU, tapi seluruh elemen masyarakat.

“Persaudaraan adalah jalan kami. Nilai ini juga menjadi semangat gerakan kemanusiaan yang dimotori Gus Dur. Bersaudara adalah memanusiakan tanpa sekat golongan tertentu. Semangat inilah yang kami usung bersama Densus 26,” ungkap Fendi.

Akhir sambutannya, Fendi menekankan bahwa Gus Dur memang bukan nabi. Beliau hanyalah manusia biasa. Hanya saja kedalaman budi dan pemikirannya untuk bangsa dan negara patut dilestarikan.

“Lebih-lebih dalam soal Islam dan kaitannya dengan masalah sosial budaya, patut kiranya jika Gus Dur dijadikan rujukan dalam berdakwah, bermasyarakat, dan bernegara,” tutupnya. (Dus/diens)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membagikan ilmu jurnalistik kepada puluhan...

MEMOonline.co.id, Padang- Hafiz Rahman Hakim atau yang lebih dikenal Hafiz adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pembangunan Kantor baru gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang peletakan batu pertamanya dilkukan pada 21 Agustus...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Ramadhan berkah, Serikat Media siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep berbagi takjil puasa untuk para abang becak dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Suasana kegembiraan menyelimuti halaman SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) saat acara Pondok Ramadhan....

Komentar