MEMOonline.co.id. Pamekasan - Dua nenek bersaudara di Pamekasan kondisinya sangat memprihatinkan. Mereka adalah Maliyeh (80) dan Misnanti (75) tinggal di Dusun Bepao, Kampung Duko, Desa Kacok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur.
Mereka tinggal di gubuk atau Kobung sebutan dalam bahasa Madura. Kedua nenek tersebut semasa hidupnya tidak pernah berkeluarga atau bersuami.
Kini, Maliyeh sudah 2,7 tahun mengalami lumpuh total, sehingga hanya bisa berbaring terkulai lemas.
Sedangkan Misnanti adiknya saat ini juga sakit, tangan kanannya melepuh bahkan hampir membusuk sudah setahun lamanya. Saat ini tetangga sekitarnya secara sukarela membantu dan merawat mereka berdua, serta memberinya makan sehari-hari.
Rodimah salah satu tetangga yang biasa memberinya makan menuturkan, sudah 3 tahun dirinya bergantian dengan tetangga lainnya yang merawat serta memberi makan Maliyeh dan Misnanti.
"Saya seorang janda juga tidak punya pekerjaan Bu, saya memberi makan juga mengandalkan dan menunggu bantuan dari tetangga yang peduli, dulu waktu jamannya ada Covid-19 mereka berdua mendapatkan bantuan BLT DD dari Desa, tapi sudah lama mereka tidak menerima bantuan itu lagi," tutur Rodimah.
Sementara Wiwin Ketua Relawan Gema (Gerakan Emansipasi Masyarakat), ditemani oleh salah satu Anggota Polsek Palengaan Aipda Moh. Azizi, yang saat itu berkunjung karena mendapat laporan dari seseorang melalui pesan WA mengatakan, dirinya sangat prihatin melihat kehidupan kedua Lansia tersebut.
Dimasa tua mereka yang seharusnya dinikmati dengan keluarga, akan tetapi mereka hanya tinggal berdua tanpa keluarga, bahkan kehidupannya sangat memprihatikan, karena faktor ekonomi yang kurang.
"Saya akan koordinasi dengan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) agar keduanya dapat perhatian serta bantuan dari Pemerintah, serta saya usahakan nantinya Maliyeh dan Misnanti ini dapat dimasukkan sebagai penerima program Bupati Pamekasan yakni Simpati Lansia, sehingga mereka berdua tidak kebingungan untuk masalah makan sehari- harinya," ucap wiwin.
Dirinya juga mengatakan akan koordinasi dengan pihak Capil agar bisa dibantu dalam pembuatan KTP dan KK, mengingat mereka berdua tidak punya, karena KTP dan KK mereka hilang.
"Nanti saya akan meminta bantuan pihak Capil, supaya bisa mendatangi mereka berdua ke kediamannya, mengingat karena mereka yang lumpuh, ucapnya.
Wiwin juga berharap semoga ada para dermawan, donatur, relawan serta orang-orang baik yang sudi membantu untuk keperluan kehidupan sehari-hari Maliyeh dan Misnanti.
"Apalagi Maliyeh ia sangat butuh popok, karena ia benar-benar lumpuh total, sehingga harus memakai popok, tidak hanya itu mereka berdua juga butuh makanan seperti, roti, biskuit, juga air mineral untuk mengganjal perut mereka jikalau rasa lapar melanda, minyak kayu putih dan minyak telon juga mereka butuhkan," ujar Wiwin.
"Saya juga berharap kepada Puskesmas setempat, agar pihaknya bisa datang dan memberikan pelayanan gratis untuk merawat mereka berdua, terutama kepada Misnanti, dengan begitu kesehatan mereka berdua bisa terpantau, sehingga kemungkinan untuk sembuh besar harapannya," imbuhnya.
Penulis : Wildan
Editor : Udiens
Publisher : Satrio Pininggit