MEMOonline.co.id, Sumenep - Seiring dengan adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan di beberapa Puskesmas di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, seperti yang terjadi pada UPT Puskesmas Legung beberapa bulan kemaren, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep menanggapi jika semua itu hanyalah subuah tindakan manusiawi saja.
Seperti yang telah diberitakan di media ini sebelumnya adanya keluhan tersebut disebabkan setelah terjadi sebuah insiden yang menimpa pasien atas nama Nabil Hidayat (12), asal Dusun Dapende Timur, Desa Dapende, Kecamatan Batang-Batang.
Dimana keluhan tersebut disampaikan oleh Masriyanto juru bicara Gerakan Pemuda Peduli (GP2), setelah mendapat laporan dari keluarga Nabil, dimana pada bulan lalu tepatnya tanggal 21 agustus 2017 Saudara Nabil Hidayat dilarikan ke UPT Puskesmas Legung dikarenakan mengalami luka sobek dibagian kakinya.
Akan tetapi, meski sudah dilakukan tindakan perawatan terhadap Nabil ternyata luka yang dialami Nabil tidak kunjung sembuh dan bahkan sampai mengalami bengkak, yang duduga disebabkan oleh tindakan yang tidak hati-hati oleh perawat UPT Puskesmas Legung.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Ahmad Fatoni saat di konfirmasi di kantornya menanggapi inseden tersebut hanyalah sebuah tindakan munusiawi saja.
"Kalau di Puskesmas Legung itu kasusnya hemz.. (dengan putus-putus) bagaimana ya?, hal itu hanyalah sebuah hubungan munusia antar manusia mas, tidak tahu polanya seperti apa lalu terjadilah sebuah geb, katanya.
Fatoni juga menimpali jika saat itu tidak dokternya sehingga pasien tersebut ditangani oleh perawat saja,
"Pada waktu itu di Puskesmas tersebut tidak ada dokternya sehingga pada waktu penata pelaksanaan itu di tangani oleh perawat, meski sebenarnya semestinya tidak terjadi seperti itu, cetusnya.
Saat ditanya terkait tudingan masyarakat tentang pelayanan yang kurang hati-hati Fatoni menyatakan jika kasus seperti itu harus dijadikan pembelajaran kedepan agar tidak terjadi lagi insiden tersebut,
"Terkait tudingan itu, kurang hati-hati dan tidak sehat iya itu akibatnya, kasus seperti itu iya jadikan pelajaran. Pokoknya sudah berusaha sesuai Standart Oprasional Prosedur dalam penanganannya, katanya.
Ternyata, Fatoni menyatakan jika UPT Puskesmas Legung yang dikeluhkan oleh masyarakat sudah di akreditasi beberapa waktu lalu, hal ini menjadi tanda tanya besar di benak masyarakat kenapa bisa terjadi insiden semacam itu.
"Iya mas disana itu sudah terakreditasi beberapa waktu lalu, katanya.
Dan anehnya lagi, meski sudah terjadi insiden seperti itu Fatoni mengatakan tidak ada istilah pencabutan sertifikat akreditasi karena menurutnya hal itu merupakan subuah catatan kecil saja. (Nafi/Diens)