Oknum Guru SDN Negeri Gading 5 Surabaya Lecehkan Repotasi Wali Murid Gegara Pakai Daster Dan Sandal Japit

Foto: Depan sekolahan SDN Negri Gading V Surabaya
4947
ad

MEMOonline.co.id. Surabaya - Gara-gara menggunakan daster dan sendal jepit kedalam sekolah. seorang wali murid bernama Siti Rohmah di usir oleh oknum ASN guru di Sekolah Dasar di SDN Negeri Gading V, yang berlokasi di jalan Kapas Baru 4 kelurahan Gading Kecamatan Tambaksari kota Surabaya. Pada hari Selasa (14/02).

Pengusiran yang tidak secara langsung itu dikatakan oleh guru ASN di SDN Negeri Gading V bernama Sumartini. Dia meminta kepada wali murid bernama Siti Rohmah agar tidak memakai daster dan sandal japit ketika masuk sekolah atau diistansi lain.

Rohmah pun geram dan tersinggung saat mendengar kata-kata yang tidak pantas yang disampaikan oleh Bu Tini panggilan akrabnya itu terhadap Rohmah selaku orang tua murid di kelas 6-C. saat pertemuan rapat serta di depan para guru.

"Saya sakit hati dan tidak terima atas kata-kata yang dilontarkan oleh Sumartini atau Bu tini kepada saya. soal larangan ke sekolah untuk pakai daster dan sandal japit." Adunya Siti Rohmah kepada Memoonline.co.id, Selasa (14/02).

Lanjut, Rahmah menjelaskan awalnya saya diundang oleh pihak sekolahan dalam menghadiri rapat. Namun ketika disana saya di rendahan oleh BU Tini dengan kata-kata yang tak pantas dan seolah-olah merendahkan repotasi orang lain.

"Buk Rohmah datang ke sekolah dengan menghadiri undangan rapat, kok berpakaian seperti itu, seharusnya Bu Rohma berpakaian yang rapi jangan hanya memggunakan daster dan sendal japit. itu tidak sopan namanya." Kata Rohmah dengan menirukan BU Tini.

Dalam undangan itu, Rahmah mengatakan saya menghadiri undangan rapat di sekolahan saat itu terburu-buru. takut telat dan memakai busana seadanya, sehingga saya memakai daster dilapisi jaket dan sendal japit serta menggunakan masker sesuai aturan yang di sekolah.

Namun apa yang dirasakan Rahma saat itu tidak sesuai harapan, karna disana saya mendapatkan prilaku tidak baik oleh Sumartini dengan kata-kata tidak pantas secara lansung dia mengjek didepan para guru serta beberapa wali murid yang hadir dalam acara rapat tersebut.

"Saya sangat tidak terima soal prilaku Bu Tini terhadap saya. Saya dipermalukan didepan banyak orang dan membuat mengangis saya." Ujarnya.

Rohmah manambahkan, harapanya masalah pelecehan repotasi dan mengusir secara tidak langsung ini harus diketahui oleh kepala sekolah agar tidak ada orang yang direndahkan lagi oleh guru.

Saya meskipun orang tidak punya tidak harus seperti itu dalam prilaku guru terhadap saya. Saya sangat kecewa dan tak terima atas kata-kata yang dikeluarkan dari kesan Bu tini." Pintanya.

Di hari yang sama, media ini mencoba bertemu Khoirul Mansuri, kepala sekolah SDN Negeri V Surabaya. Namun beliau saat itu sedang rapat bersama guru dan wali murid diruang sebelah. dan ditemui oleh Hendra selaku TU atau Operator Sekolahan.

"Hendra kepada Memoonline.co.id menuturkan bahwa kepala sekolah masih rapat. jika ada perlu penting nanti kembali lagi setelah pukul 11.00 ,- ."kata Hendra.

Agar berita berimbang maka media ini kembali datang ke sekolah pukul 11.15, Namun kepala sekolah yang PLT itu terkesan tidak mau bertemu dan berdalih ada diluar untuk menghadiri rapat ditempat lain dan ditemui lansung oleh BU Sumartini diruang kepala sekolah.

Saat ditanya soal pelecehan repotasi terhadap wali murid dengan secara tidak lansung serta dugaan pengusiran, Sumartini menepis dengan mengatakan itu tidak benar.

"Saya tidak mengusir dan melecehkan repotasi Rohmah. Saya hanya mengatakan kalau ke sekolah jangan menggunakan Daster dan sendal jepit. Karna terkesan itu tidak sopan." Alibinya Sumartini saat ditemui Memoonline.co.id,

Saat disinggung, apakah di sekolahan ini harus diwajibkan setiap wali murid harus berpakaian rapi seperti masuk mall, Suhartini menjawab tidak diharuskan." Saya hanya mencontohkan di sekolahan lain kalau masuk ke sekolahan dan instansi harus berpakaian rapi dan sopan." Katanya.

Sementara disetiap sekolahan dan instansi lain aturannya tidak sama. Kenapa Sumartini ini membanding-bandingkan sekolahan SDN Negeri Gading V dengan sekolahan lain seperti di Pacarkeling.

"Saya sewaktu jadi guru di pacarkeling Surabaya yang sebelumnya tidak disiplin mulai murid sampai wali murid yang datang ke sekolah pasti berpenampilan sopan dan berpakaian rapi." Bersambung.

Penulis      :    Reporter : pendik

Editor        :   Udiens

Publisher  :   Satrio Pininggit

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Surabaya- Ratusan demonstran dari Gerakan Arek Suroboyo (GAS), gabungan komunitas ojek online, buruh, mahasiswa, dan warga Surabaya...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep menyerahkan penetapan pemenangan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati terpilih...

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPC Kabupaten Lumajang, menerima data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan pasangan calon (Paslon) 01, Ali Fikri -...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

Komentar