
MEMOonline.co.id, Pamekasan – Molornya pleno terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Tahun 2019 tingkat Kabupaten Pamekasan, dikabarkan karena adanya kongkalikong panitia penyelenggara, dengan petinggi partai politik tertentu.
Tudingan itu disampaikan langsung Sekretaris DPC PPP Pamekasan, Wazirul Jihad dan Saksi partai PBB, Hokim.
"Justru ini menjadi pertanyaan kami. Namun pada hari keempat ada kemoloran waktu dari situasi yang kurang baek dari proses ini. Kami tidak menuduh, tidak. Tapi kami hanya ada tanda tanya di hati kecil dan pikiran kami, ini onok opo jarene wong Jowo," kata Wazirul Jihad.
Wazir berharap agar kecurigaan temen-temen saksi dan partai politik tidak benar adanya, maka sesegera mungkin panitia penyelenggara memulai rapat pleno terbuka tersebut.
Tuding itu bukan hanya dari petinggi partai PPP, melainkan juga muncul dari saksi Partai Bulan Bintang (PBB), Hokim.
Menurutnya, molornya waktu ini merupakan sebuah trik panitia penyelenggara mengelabui saksi dan parpol dalam melakukan kecurangnnya.
"Wong dari KPU-nya tadi ada, PPK tadi ada, kotak suara sudah ada, tapi kenapa hingga saat ini masih belom dimulai. Nah, saya ini kan bertanya-tanya dari tadi, ada apa? Saya ini curiga terus. Kecurigaan ini, kecurigaan itu," kata Hokim.
Menanggapi adanya tudingan seperti itu, Ketua KPU Pamekasan, Mohammad Hamzah menuturkan bahwa dirinya pribadi sesuai aturan.
Namun, mengenai Komisioner KPU yang lain berbain dirinya tidak ikut campur mengenai hal itu.
"Kalok saya pribadi tidak ada seperti itu, saya dari awal kata saya ondetrek, sesuai aturan. Kalok semisal diantara temen yang lain, dikatakan begitu terserah mereka. Tetapi saya dari awal mengatakan harus sesuai dengan aturan," kata Moh. Hamzah.
Kata Hamzah, kalo sudah sesuai dengan aturan yang ada dan tidak bermain lobi-lobi dengan tim sukses (timses) caleg, dirinya tidak mempunyai beban.
"Kalok sesuai aturan berarti kita aman, kan gitukan, gak punya beban dan sebagainya, tetapi kalok sudah menyimpang dari aturan pasti merasa ada beban," pungkasnya. (Faisol/diens)