Bentrok Dengan Polisi, Puluhan Kepala Pendemo di Sumenep Benjol Kena Pentungan

Foto: Ratisan Pendemo Saat Bentrok Dengan Polisi
951
ad

 

MEMOonline.co.id, Sumenep - Gara-gara ricuh saat melakukan aksi demo, di depan masjid Agung Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, (11/2/2018), ratusan massa terpaksa bentrok dengan polisi.

Bahkan akibat bentrok tersebut, puluhan kepala pendemo benjol kena pentungan polisi. Tidak hanya itu, senjata clurit yang dibawa massa aksi, juga patah beradu dengan pentungan polisi itu.

Pantaun media ini di lapangan, ratusan massa aksi tiba-tiba anarkis dan menyerang petugas Kepolisian yang mengamankan jalannya aksi.

Dan kericuhan tersebut, diduga dipicu aksi pendemo lain atau demo tandingan, yang juga beraksi di jam dan waktu yang sama.

Sehingga pendemo satunya merasa risih ulah massa lain itu, dan mengamuk petugas keamanan yang berjaga. 

Pada kesempatan itu, sekitar 823 personel dikerahkan. Dalam aksi itu Kapolres Sumenep AKBP Fadillah Zulkarnaen turun langsung dan ikut andil dalam pengamanan demo anarkis itu. 

“Ada sekitar 823 personel yang kita dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi demo itu,” kata bKapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen.

Namun meski aksi tersebut sempat terjadi bentrok antara petugas dengan pendemo, aksi tersebut tidak berlangsung lama.

Aksi tersebut dengan cepat teratasi, setelah beberapa pendemo diamankan petugas.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Karena aksi ricuh itu, hanya terjadi dan sengaja dibuat dalam simulasi, yang digelar Mapolres Sumenep,  dalam rangka pengaman Pilgub Jatim 2018.

"Kita menyiapkan pengamanan, melatih kesigapan dan kemampuan personil, alhamdulillah simulasi berjalan lancar," katanya usai pelaksanaan simulasi.

Walaupun daerah rawan di ujung timur pulau garam ini dianggap tidak ada, nampaknya aparat penegak hukum tetap siaga. "Kerawanan tidak ada, namun kita tetap menyiapkan dengan melakukan langkah prefentif dan preemtif," tegasnya.

 
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk andil membantu mengamankan, baik yang di daratan maupun yang ada di wilayah kepulauan.

Dijelaskan, personil yang disiagakan dalam pengamanan pelaksanaan Pilkada Jatim berjumlah 823 personil siap diturunkan. "Ada 823 personil siap diterjunkan, baik di daratan maupun wilayah kepulauan di setiap TPS," tukasnya.

Kericuhan itu, ternyata hanya simulasi dalam pengamanan Pilkada serentak 2018. Dalam simulasi itu diperagakan para perusuh membuat gaduh mulai dari masa kampanye, proses pemungutan suara, hingga memprotes selisih hasil perhitungan suara saat dilakukan rekapitulasi tingkat KPU.   

Situasi pecah, para perusuh tidak terima jagoannya kalah, mereka menuding penyelenggara Pilkada dalam hal itu KPU berbuat curang. Mereka menuding KPU tidak netral. (Ita/diens)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Acara ‘Minggon’ atau acara rapat mingguan desa merupakan salah satu kegiatan pembangunan pemerintahan desa di Desa...

MEMOonline.co.id, Jember- Tampaknya, di tahun 2024 merupakan tahun yang sangat moncer bagi Bupati Sumenep Achmad Fauzi...

MEMOonline.co.id, Surabaya- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM) RI memberikan imbauan kepada Warung Madura untuk...

MEMOonline.co.id, Surabaya- Di tengah gemuruh modernisasi, segelintir masyarakat Madura masih memegang teguh nilai-nilai budaya dan tradisi. Salah...

MEMOonline.co.id, Bangkalan- Madura United FC akan mengakhiri laga penutup kompetisi BRI Liga 1 2023-2024 melawan Arema...

Komentar