Ternyata ! Daging Hewan Ternak Terjangkit PMK 'Aman Dikonsumsi'. Berikut Tips Dari DKPP Sumenep

Foto: Pemeriksaan berkala kesehatan hewan ternak sapi di salahsatu pasar tradisonal di Sumenep
1379
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Ternyata, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang biasa menyerang hewan ternak berkuku genap/belah (cloven-hoofed), seperti sapi dan kambing, tidak membahayakan bagi kesehatan manusia apabila mengkonsumsi daging hewan ternak yang terjangkit PMK.

Pasalnya, virus yang bersifat akut dan mudah menular itu, akan mati bila terkena suhu panas tinggi.

“Artinya, virus itu akan mati ketika terkena suhu tinggi 70 selsius dalam waktu 30 menit dan 132 selsius dalam waktu 1 detik. Dan virus itu tidak menular kepada manusia,” kata Arif Firmanto, Kepala DKPP Sumenep, Senin (06/06/2022).

Selain itu, Arif (sapaan akrab Arif Firmanto red) juga memberikan tips tata cara penjualan daging di pasar tradisional agar aman.

Caranya, masyarakat hanya membeli daging dan jeroan dari rumah potong hewan yang ditunjuk dan diawasi pemerintah kabupaten setempat.

Sedangkan daging dan jeroan yang dijual, harus disertai dengan surat keterangan kesehatan produk hewan serta berstempel dinyatakan baik.

Selanjutnya, cuci daging dan jeroan dengan detergen.

Kemudian, daging dan jeroan direbus terlebih dahulu selama 30 menit dengan air mendidih.

Dinginkan lalu bekukan selama 24 jam jika daging tersebut tidak langsung dimasak.

"Setelah itu dilakukan, maka daging aman untuk dimasak dan dikonsumsi," terangnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi penanganan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Sumenep, Arif mengaku telah melakukan berbagai upaya.

Salah satunya melakukan penyemprotan desinfektan dan insektisida, isolasi ternak jangkit dan pemusnahan bingkai semua produk hewan terserang PMK.

“Hal lain yang harus dilakukan masyarakat, adalah memberikan minuman empon-empon untuk meringankan infeksi sekunder seperti kunyit, daun katuk, gula merah dan daun meniran dalam dua kali sehari,” jelasnya.

Disamping itu, Arif mengimbau masyarakat Sumenep untuk terus berkoordinasi dengan petugas kesehatan hewan (Keswan) sekitar serta mengikuti arahan sebagaimana disebutkan diatas.

“Jangan panik, tapi harus benar-benar diantisipasi bersama,” tukasnya.

Penulis      :    Satrio

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Isma

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kasus dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep resmi naik ke tahap...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

Komentar