
MEMOonline.co.id, Sampang - Petani cabai di Sampang mulai gelisah lantaran harganya yang terjun bebas.
Sebelumnya, harga cabai di kabupaten Sampang mencapai Rp 35 sampai 40 ribu, kini harganya terjun bebas menjadi Rp 10 ribu.
Zainal, petani asal Desa Kara, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang mengatakan, harga cabai yang sebelumnya mencapai Rp 35 Sampai 40 ribu, kini menjadi Rp 10 ribu.
"Sekarang petani menjual ke tengkulak dengan harga Rp ribu per kilogram nya," terangnya, Sabtu (7/8/2021).
Zainal menduga, anjloknya harga cabai di tingkat petani dikarenakan adanya PPKM yang diperpanjang.
Padahal hampir sebagian besar cabai panenan petani Sampang dikirim ke sejumlah pasar induk di Surabaya.
"Ini dampak PPKM Level 4 yang selalu diperpanjang,, pasar banyak yang tutup," kata Zainal.
Menurutnya, anjloknya harga cabai juga lantaran para pengepul banyak stok. Apalagi di tengah PPKM konsumsi cabai menurun karena banyaknya UMKM yang tidak berjualan. Tentunya, fakta tersebut memberatkan petani untuk meraup pundi-pundi rupiah.
"Sekarang memprihatinkan. Biaya perawatannya yang tidak sedikit seperti upah pengolahan lahan serta harga pupuk, dan harga pestisida juga naik, segalanya mahal sedangkan harga cabai anjlok," kata dia.
Zainal menyebut, bahwa kondisi saat ini sangat berbeda dengan saat sebelum pandemi yang harga jual cabai masih bisa memberikan keuntungan bagi para petani.
"Akibat pandemi corona, petani cabai di Kecamatan Torjun ini terpaksa meratapi kerugiannya. Jika dihitung, antara harga produksi dengan harga jual tidak berimbang dan itu menyulitkan kami untuk memulihkan modal pokok,"
Penulis: Fathur
Editor: Udiens
Publisher: Lina pungkas Zainal.