
MEMOonline.co.id, Malang - Warga Dusun Penjalinan, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, digemparkan penemuan sosok mayat laki-laki, Senin (9/9) siang.
Mayat dengan luka tusuk di dada sebelah kanan itu, ditemukan dilahan tebu yang berada di belakang rumah milik Plt. Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi.
Korban diketahui bernama Misnan, warga setempat. Mayat ditemukan terlentang di tengah lahan tebu. Dugaan sementara korban tewas akibat dibunuh.
Selain luka tusuk, dari mulut korban juga mengeluarkan darah yang sudah mengering.
hasil penyisiran petugas di TKP, ditemukan sepasang sandal jepit milik korban. yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi korban ditemukan meninggal dunia.
"Sandalnya ditemukan di lokasi lahan berbeda. Jaraknya sekitar 200 meter dari korban ditemukan," ujar Kanit Binmas Polsek Gondanglegi, Iptu Sumarno, Rabu (10/9/2019).
Kasatreskrim Polres Malang AKP Adrian Wimbarda memastikan bahwa korban meninggal dugaan dibunuh.
Pasalnya dari hasil olah TP TKP pada tubuh korban, ditemukan luka tusuk pada dada sebelah kanan.
"Hasil olah TP TKP, ada satu luka tusuk di dada sebelah kanan. Namun untuk penyebab kematiannya, kami menunggu hasil otopsi," jelas Adrian Wimbarda.
Petugas belum bisa dipastikan, luka tusuk tersebut karena tusukan senjata jenis apa. Kami masih akan menyelidiki dengan menyisir lokasi untuk mencari bukti tambahan.
"Kami sudah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini. Selain meminta keterangan keluarga, juga meminta keterangan saksi warga," ujarnya.
Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi, jenazah Misnan, 35, langsung dievakuasi ke kamar mayat (KM) Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
"Kami mintakan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya," lanjutnya saat memimpin olah TKP kemarin.
Dari hasil olah TKP, lanjut Adrian, polisi mengamankan beberapa barang bukti. Selain sepasang sandal jepit milik korban yang ditemukan berjarak 200 meter, juga sebuah senter milik korban dan bercak darah yang bercecer.
"Sekarang kami masih mendalami kasusnya. Anggota sudah saya minta untuk menggali informasi dari beberapa saksi," tuturnya.
Selain olah TKP dengan mendatangkan Tim Identifikasi Polres Malang, polisi juga akan mendatangkan Tim K-9. Anjing pelacak akan didatangkan untuk mengendus jejak pelaku sekaligus mencari bukti tambahan.
"Setelah ini ada olah TKP kedua, dengan mendatangkan anjing pelacak. Tim sudah kami hubungi, dan masih dalam perjalanan," jelasnya.
Informasi yang dihimpun di keluarga korban menyebutkan, Minggu (8/9) malam setelah Maghrib, korban berpamitan keluar mencari burung puyuh. Korban berangkat bersama dengan temannya Ahmad.
Biasanya pukul 22.00, korban sudah pulang dan membawa hasil burung puyuh. Tetapi, malam itu tidak pulang.
"Keluarga yang mencari akhirnya menemukan korban sudah meninggal dunia di lahan tebu," terangnya. (Dahlan/diens)