
MEMOonline.co.id, Pamekasan – Keluarga KPPS yang meninggal usai menjalankan tugas negara, yakni Misnari menyayangkan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Palengaan, Kabupaten Pamekasan, yang hingga detik ini belum datang melayat ke rumah Mohammad Sali, Anggota KPPS yang meninggal usai menjalankan tugas negara.
Menurutnya, Mohammad Sali adalah sosok seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 05 Dusun Timur Gunung, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang menghembuskan nafas terakhirnya sore kemaren.
Ironisnya, kata Misnari, tidak ada satupun pihak KPU dan PPK yang berupaya menyambangi kakaknya.
"Hingga detik ini pihak KPU dan PPK masih belum ada yang kesini," kata Misnari, adik Mohammad Sali.
Adik keeman almarhum menuturkan, melihat kinerja dan tanggungjawab penyelenggara pemilu di lapangan tidak sesuai dengan gaji yang didapat dari KPU.
Sebab, kata dia, para petugas kerjanya mati-matian hingga sehari semalam sentuk (24 jam), hanya digaji sebesar Rp. 500.000.
"Ya mau gimana lagi namanya juga tanggungjawab kakak saya yang harus mengabdi kepada negara. Memang kerjanya itu berat 24 jam," ungkapnya.
Misnari berharap kepada kedua paslon Capres & Cawapres untuk tetap tenang dan damai, bukan malah saling klaim kemenangan.
Bahkan dirinya sangat miris ketika melihat kedua belah kubu yang saling mencaci dan memaki diberbagai sosial media.
"Mari jaga persatuan dan keutuhan NKRI. Tim pemenangan enak saja saling klaim. Lihat masyarakat yang di bawah yang kerjanya mati-matian hanya ingin menciptakan pemilu yang adil dan jujur," pungkasnya.
Sekedar info, selain Mohammad Sali, Hendri Yulianto (33) anggota KPPS di TPS 02 Desa Laden, Kabupaten Pamekasan dilaporkan meninggal dunia. (Faisol/diens)