
MEMOonline.co.id, Sampang - Petani garam di Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur tahun ini terancam gagal panen.
Hal tersebut terjadi akibat tanggul tambak siring di lokasi tersebut jebol sekitar 200 meter.
Jebolnya tanggul sekitar 200 meter itu terjadi pada beberapa bulan lalu. Hal itu dipicu lantaran tak mampu menahan tingginya volume air laut.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Pangarengan Moh Aksan mengatakan, jebolnya tanggul di daerahnya itu akibat tidak mampu menahan arus deras air laut.
Selain itu, kata dia, juga diduga karena kurangnya perawatan dari salah satu pemilik tambak terhadap tanggul.
"Jebolnya sudah lama, tetapi belum diperbaiki karena untuk biaya perbaikan tanggul itu terlama besar berkisar antara Rp 40 hingga Rp 50 juta sehingga dibiarkan," terangnya, senin (26/4/2021).
Informasinya kata Aksan, tambak yang tanggulnya jebol itu disewakan pada orang Sumenep.
"Ada puluhan petani yang terancam gagal panen," ucapnya.
Karena tidak menemukan solusi kata Aksan, para pemilik tambak di sekitar tanggul yang jebol itu akhirnya mendatanginya untuk meminta solusi.
Kemarin kita kumpulkan para pemilik tambak yang disaksikan oleh Forkopimcam untuk sama-sama mencari solusi terkait perbaikan jebolnya tanggul tersebut.
"Kita kesulitan mengundang penyewa tambak yang tanggulnya jebol itu karena bukan warga disini," ucapnya.
Menurutnya, akibat jebolnya tanggul tersebut tentu sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat sekitar yang semata-mata mengandalkan penghasilan dari bertani garam.
"Mayoritas pendapatan masyarakat desa kami dari garam. Jadi, kalau kerusakan tanggul itu dibiarkan terus menerus mereka akan terancam gagal panen," bebernya.
"Pihaknya berharap kepedulian pemerintah daerah melalui dinas terkait membantu dalam perbaikan tanggul di desanya," pungkas Aksan.
Penulis: Fathur Editor: Udiens Publisher: Dafa
Technology