Modus Pakai Kondom, Sang Kakak Ajak Adik Kandung Bercocok Tanam

Foto Kapolres Sumenep AKBP Darman saat mengelar Konfrensi pers kasus pembuangan bayi
25372
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Kronologis kasus pembuangan bayi di belakang Puskesmas Gapura akhirnya lambat laun mulai terungkap. Ternyata, bayi malang yang dibuang itu bukan hasil hubungan gelap antara kakak ipar dan adik ipar sebagaima berita sebelumnya.

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bayi tak berdosa itu merupakan hasil persetubuhan sedarah. Yakni kakak beradik beda ayah satu ibu. AD (25) dan YF (16).

Menurut warga setempat, orang tua kedua pelaku memang sudah lama tidak berada dirumahnya. Mereka berdua hanya tinggal bertiga dengan neneknya yang sudah lanjut usia.

"Orang tuanya ada di Jakarta, jadi mereka tinggal sama neneknya," ucap salah satu tetangga mereka yang namanya tidak ingin disebutkan.

Awalnya kata dia, warga setempat tidak ada yang curiga dengan hubungan dua kakak beradik itu, sebab keduanya merupakan saudara se-ibu sesusuan.

Bahkan si kakaknya, yaitu AD telah memiliki tunangan dan tinggal beberapa bulan lagi akan menikah, sementara si YF juga diketahui sudah memiliki pacar.

"Kami tidak curiga sama sekali, sebab mereka itu saudara," urainya. Kamis (22/10/20).

Saat diinterogasi warga YF menuturkan, dirinya selalu digoda oleh kakaknya untuk diajak berhubungan badan. Namun awalnya ia selalu menolak ajakan kakaknya tersebut dengan beragam alasan, salah satunya karena takut hamil.

Karena sang kakak secara terus menerus membujuknya berhubungan intim. Dengan meyakinkan dirinya tidak akan hamil, alhasil saat sudah sama-sama dikuasai nafsu birahi, mereka berdua pun bercocok tanam.

"AG berjanji pakai kondom supaya tidak hamil," tutur warga Desa Gapura Timur tetangga YF itu.

Menurut pengakuan YF saat diinterogasi, ia dan sang kakak sudah dua kali berkeringat bersama. Lucunya, dia juga mengaku saat tidur dirinya tidak pernah menggunakan pakaian dalam.

"Ngakunya hanya dua kali, tapi yang jelas kalau sampai hamil pasti lebih dari duakali," terangnya.

Kata dia, saat tanyai warga dan tentangnya, YF mengaku sembari diriingi isak tangis penyesalan, untuk menutupi kecurigaan warga karena perubahan tubuhnya saat masih hamil, YF setiap harinya selalu menggunakan baju syar'i'i.

"Kami tidak menyangka, bahkan awalnya kami mengira yang menghamilinya itu pacarnya sendiri," imbuhnya.

Sementara itu dalam press release Kapolres Sumenep AKBP Darman yang digelar Rabu (21/10/20) lalu mengatakan, modus pembuangan bayi tersebut berawal dari AD melakukan hubungan badan dengan YF sejak Januari 2020 lalu sehingga korban hamil.

"AD tidak mengetahui saat YF hamil, sehingga pada hari Jumat 18 September lalu korban melahirkan tanpa di bantu dan sepengetahuan siapapun di kamarnya, " paparnya.

Kemudian YF berteriak minta tolong memanggil nama AD, selanjutnya tersangka mendatangi YF karena melihat YF sudah melahirkan seorang bayi kemudian AD mengambil pisau untuk memotong tali pusar bayi tersebut.

"Selanjutnya bayi tersebut di masukkan kedalam kardus air mineral dengan di alasi dengan kain sarung di selimuti baju batik warnah merah seragam SD dan di buang tepat di bawah tembok pembatas Puskesmas Gapura di Desa Gapura Barat, " papar AKBP Darman.

Pria berpangkat dua buah melati emas dipundaknya itu menjelaskan, motif tersangka membuang anak kandungnya sendiri karena malu dan takut atas kelahiran bayi hasil hubungan dengan adiknya itu .

" Tersangka dikenakan pasal 305 KUHP Pidana," pungkasnya. (Zai/red)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar