Diduga Pekerjaan DDnya Bermasalah, Seorang Kades di Lampung Sewa Preman Usir wartawan

Foto: Muntiri salah satu Wartawan Medialiputanindonesia.com, dan juga sebagai koordinator wilayah Lampung (Korwil) saat laporan polisi
974
ad

MEMOonline.co.id, Lampung Selatan - Demi menjalankan profesi sebagai seorang kuli tinta, seorang wartawan di tuntut untuk menulis berita yang akurat dan berimbang hal ini adalah sebagai wujud dari bentuk seorang jurnalistik, namun terkadang dilapangan wartawan kerab sekali di Intimidasi dan menemukan hambatan dalam melakukan tugasnya sebagai jurnalistik.

Seperti apa yang telah dialami oleh Muntiri salah satu Wartawan Medialiputanindonesia.com, dan juga sebagai koordinator wilayah Lampung (Korwil), yang datang ke desa Wawasan, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, yang mana niat dan tujuannya untuk mengkonfirmasi Kades Wawasan yang diduga berinisial As, terkait perihal Dana Desa yang baru dikerjakan 50% dan secara cor betonnya itu pekerjaannya 7 pasir, 6 koral, 1 sak semen.

Namun sebelum menanyakan hal-hal tersebut apa yang ditemuinya malah justru bukan mendapatkan keterangan yang diharapkannya, Justru mendapatkan hujatan dan intimidasi, hal ini mendapat dorongan dari salah seorang yang preman yang diduga dibayar untuk mengamankan Kades tersebut, Terang Muntiri.

Menurut keterangannya Muntiri pada awak media liputantoday.com, Pada saat ia datang ke rumah Kepala Desa tersebut, ia disambut dan dipersilahkan duduk oleh As. Kemudian selang beberapa saat Sang Kades bertanya kembali, "Ada Perlu Apa", lalu wartawan tersebut memperkenalkan diri dengan mengatakan bahwa dia dari sebuah media online sambil memperlihatkan tanda pengenal wartawan (Id Pers), Setelah mendengar penyampaian dari Sang wartawan tersebut Kades tanpa Basa Basi lalu bangun dari tempat duduknya berlalu meninggalkan tamunya bersama seorang pria yang diduga sebagai preman bayaran Kades As tersebut.

Selang beberapa menit kemudian disusul seorang yang berinisial Ji yang terduga preman tersebut ikut juga pergi masuk kedalam menyusul Sang Kades, Namun tidak lama kemudian preman tersebut keluar dari dalam rumah sambil menanyakan "Ada Apa Mas" lalu sang wartawan menjawab mau ketemu Pak Kades, selanjutnya Si Preman mengatakan "Pak Kades Tidak Ada Lagi Keluar", Ungkap Si preman tersebut.

Selanjutnya Sang wartawan menerangkan kembali bahwa yang tadi itu bicara dengan saya lalu masuk, lanjutnya Si preman bayaran tersebut mengatakan "Bukan Itu Tetangga, Minta Bikin Surat Tanah", jelas Si preman sambil marah - marah dengan kata-kata yang kurang pantas untuk disampaikan, Sambil mendorong wartawan dan mengusirnya keluar rumah, tak hanya sampai disitu saja, Si preman berupaya merebut Id Pers dan Hp wartawan hingga mengakibatkan lecet di jari manis wartawan tersebut, mungkin merasa kurang puas, preman terus mencaci maki berlalu mengambil kunci kontak motor sambil mengancam akan melaporkan ke Pihak yang berwajib. Terangnya. (Abdul/diens).

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kasus dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep resmi naik ke tahap...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

Komentar