Ajari Masyarakat Buat Pupuk Organik, Peserta KKN Instika Dapat Apresiasi

Foto: Masyarakat saat mengikuti pelatihan membuat pupuk organik
1276
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Kebutuhan petani akan pupuk untuk memupuk lahannya, tidak seluruhnya harus dipenuhi dengan pupuk kimia, yang diproduksi oleh pabrik.

Melainkan harus ditambah pupuk organik, untuk menghemat serta memperbaiki unsur hara pada tanah.

Oleh sebab itu, peserta KKN Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) mengadakan pelatihan membuat pupuk organik bagi masyarakat, yang ditempatkan di Balai Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Pelatihan yang digelar oleh puluhan mahasiswi KKN ini pada Rabu (1/8/2018) diapresiasi masyarakat. Salah satunya oleh pemuda desa setempat, sebut saja Bakir, yang juga menjadi peserta dalam pelatihan itu.

Bahkan Bakir mengaku sangat senang karena dapat menambah wawasan bagi para petani dan kelompok tani, khususnya yang ada Desa Jadung.

"Kami sangat apresiatif atas pelatihan yang diadakan adik-adik KKN Instika ini. Harapan kami, setelah pelatihan ini para petani dapat mengelola atau membuat pupuk organik dari sampah-sampah, yang ada di desa ini,” ujar, Bendahara Umum Forum Pemuda Desa (Forpemdes) Jadung ini. 

Hal senada juga disampaikan ketua kelompok tani (Kapoktan) Desa Jadung, Maswandi. Ia menyampaikan terima kasih atas pelatihan yang mendatangkan pemateri sekaligus Dewan Pendamping Lapangan (DPL) Kecamatan Dungkek, Junaedi. Sehingga pelatihan tersebut dapat menambah pemahaman masyarakat dalam pembuatan pupuk organik.

"Hal ini tentunya menghemat pengeluaran kami untuk kebutuhan pupuk serta menyehatkan masyarakat karena mengurangi pengolahan lahan menggunakan pupuk kimia/buatan pabrik,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok KKN Instika Desa Jadung, Atirotun mengatakan. Pupuk organik jauh lebih baik dari pupuk kimia untuk kesuburan tanah, lebih efisien dan lebih mengirit biaya.

"Tujuannya bagaimana petani bisa membuat atau mengelolah pupuk organik yang berasal dari sampah organik," ujar Ketua Posko XXXVI KKN Instika tersebut.

Lanjut Atir, Desa Jadung memiliki banyak potensi sampah organik seperti serbuk dan kotoran hewan ternak yang bisa diproduksi menjadi pupuk organik. Dari itu dirasa sangat perlu untuk diadakan pelatihan pembuatan pupuk organik. Apalagi mayoritas masyarakatnya banyak yang petani.

“Mudah-mudahan nantinya masyarakat bisa mempraktekkan sekaligus mengembangkan serta bisa melestarikan pupuk organik untuk kesuburan lahan pertanian desa Jadung," pungkasnya. (Subed/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Gadis malang itu diperkosa oleh SGK, yang tak lain adalah tetangga S. SGK tinggal bersama istrinya di Desa Jatian,...

MEMOonline.co.id, Denpasar- Indhy Arisandhi Lumbantobing, seorang warga Denpasar, Bali, telah mengajukan surat permohonan perlindungan hukum kepada...

MEMOonline.co.id, Jakarta- M (42), seorang arsitek, melaporkan pengalaman traumatisnya akibat hujatan dan hinaan dari suami dan mertuanya kepada...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menghadiri Gala Dinner bersama kader Pergerakan Mahasiswa Islam...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

Komentar