
MEMOonline.co.id, Batu – Warga Jalan Wukir, Gang 10, Kelurahan Temas Putuk, RT 1, RW 5, Kecamatan Batu, Kota Batu, diheboh bunyi ledakan dahsyat, dari sebuah rumah di desa setempat, Jumat (18/5/2018).
Ledakan dahsyat yang bunyinya mirip ledakan Bom itu, diketahui warga setempat berasal dari rumah Nomor 16 milik keluarga Didik Windianto (48), salah seorang pengusaha tahu.
Menurut salah satu warga yang sekaligus saksi mata dilokasi kejadian, bunyi ledakan itu ternyata bersumber dari sebuah ketel (penggolah kedelai menjadi tahu). Maklum kesehariannya si pemilik rumah seorang pengusaha pembuat tahu.
“Waktu itu kebetulan saya baru pulang dari pasar beli pakan ayam saya yang saya jemur sejak pagi tadi, setelah selesai memberi makan ayam dan menaruhnya di kandang dalam rumah tiba-tiba saya dikejutkan dengan suara ledakan yang cukup keras seperti bom. Sontak saya berlari dari dalam rumah menyelamatkan diri, saya panik dan ketakutan waktu itu,” kata Ngadiono (60) yang rumahnya berdekatan dengan home industri pembuatan tahu.
Senada juga diungkapkan Tholil (38), yang juga tetangga sekitar. Dirinya juga mengaku kaget lantaran suara ledakan itu terdengar amat keras sekali disertai gempa kecil, hingga membuat genting dan kaca rumahnya pecah.
“Saya kaget sekali, waktu itu saya mau mandi lantas terdengar suara keras ‘Duaaarr’ begitu, yang disertai gempa, saya langsung lari keluar rumah. Saya pikir ada bom yang meledak, maklum berita di televisi sedang maraknya aksi bom teroris,” ungkapnya.
Pada saat itu dirinya bersama beberapa warga setempat berlarian dan terlihat kebingungan. Ternyata yang meledak adalah rumah home industri pembuatan tahu milik Didik Windianto yang tak lain tetangga dekatnya. Spontan dia bersama warga yang lain mengevakuasi korban, istri dan ke dua anaknya karena kondisi rumah ambruk.
Berdasarkan pantauan awak media dilapangan, korban pemilik rumah dinyatakan meninggal dunia dan ada beberapa korban lain yang terluka.
Kapolsek Batu Arinto Priyo Sularso, SH ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya bersama tim identifikasi dari Polres Batu masih melakukan olah TKP.
“Ya, ini anggota masih melakukan olah TKP belum selesai. Satu orang dinyatakan meninggal dan lainnya mengalami luka-luka akibat terguyur air dari ketel dan rumah yang ambruk,” terangnya.
Beberapa saat kemudian, Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, S.I.K., M.Si mendatangi lokasi kejadian meledaknya ketel pengolah tahu yang membuat rumah ambruk tersebut.
“Berdasarkan dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tadi, penyebab ledakan dipicu dari sebuah ketel pengolah kedelai menjadi tahu. Karena tak kuat menampung uap air yang terlalu panas, terlebih tidak ada celah atau ventilasi yang memadai, akhirnya ketel itu meledak dan membuat rumah korban ini ambruk dan membuat korban meninggal serta melukai yang lainnya,” jelas Buher sapaan akrab Kapolres Batu di lokasi kejadian beberapa saat lalu.
Alumnus Akpol 2000 ini juga menambahkan, saat ini pihak polres batu telah membawa para korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Batu.
“Ya, petugas tadi membawa korban-korbannya ke Rumah Sakit Bhayangkara. Berdasarkan data dari hasil olah TKP, akibat kejadian musibah tersebut sedikitnya dua rumah rusak, yakni rumah milik korban Didik Windianto dan Enny. Dan kedepan Polres Batu akan melakukan Edukasi kepada para pengusaha home industri, seperti pembuatan tahu dan tempe. Harapannya, agar kejadian ini tidak terulang lagi di Kota Batu,” imbuh Orang nomor satu di jajaran Polres Batu ini.
Sekadar diketahui, peristiwa ledakan itu terjadi pada pukul 09.30 WIB. Bersarkan data dari Polres Batu, korban yang meninggal adalah Didik Windianto alias Boneng, pemilik rumah. Sementara korban luka-luka lainnya Zahra (6) dan Nana siswi kelas dua (2) SD. (Risma/diens)