Mengenal Lebih Dekat Bawang Merah Varietas Lokal 'Rubaru' yang Mendunia

Foto: Varietas lokal “Rubaru”yang berasal dari seleksi kultivar lokal Sumenep Madura. (Sumber Foto:Dok Litbangtan)
1899
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mungkin belum banyak yang tahu tentang cara penanaman dan pemanenan bawang merah varietas lokal Rubaru, yang baru - baru ini sukses merambah pasar internatisional.

Sebab, dalam menanam bawang para petani di Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep, Madura ini, memiliki pengaturan musim tanam dan panen yang berbeda dengan sentra-sentra produksi bawang merah di daerah lain.

Para petani di Kecamatan Rubaru, biasa mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi, apabila menanam bawang diluar prediksi yang biasa dilakukan.

Karena hal itu akan menyebabkan para petani merugi, lantaran hasil produksinya jauh dari yang diperkirakan.

Apalagi, bawang merah yang ditanam merupakan varietas lokal “Rubaru”yang berasal dari seleksi kultivar lokal Sumenep Madura, yang terbukti tahan di segala cuaca.

Varietas ini juga tahan terhadap penyakit Fusarium dan Alternaria, serta serangan hama ulat grapyak (Spodoptera Exigua).

Selain itu, Rubaru dapat beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai medium baik pada musim hujan maupun musim kemarau, dengan potensi hasil umbi kering sekitar 14-17 ton per hektar.

Melihat potensi yang besar tersebut, diperlukan juga penataan manajemen perbenihan oleh pemerintah, petani, dan penangkar untuk memenuhi kebutuhan tanam sehingga faktor keterbatasan benih tidak menjadi penghambat.

Untuk areal tanam di Sumenep sendiri, dibutuhkan benih sekitar 1000 ton per musim tanam.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui BPTP Jawa timur ikut berperan serta, diantaranya menjadi narasumber dalam bimbingan teknologi manajemen perbenihan.

Salah satunya  yang diselenggarakan pada hari Sabtu (23/03/2019) di BPP Rubaru Sumenep. Bimtek tersebut dihadiri 30 petani milenial dari Sumenep dan Bangkalan.

“Varietas ini tahan cuaca ekstrim, tahan penyakit layu fusarium, dan kualitasnya tetap baik sampai masuk masa panen walaupun saat musim hujan sekalipun, sehingga harganya tetap tinggi. Saat varietas lain gagal panen akibat cuaca buruk, Rubaru bahkan memiliki anakan lebih banyak dua kali lipat dibanding bawang merah varietas lain,” ungkap Kepala UPT Pertanian Kecamatan Rubaru.

Kecamatan Rubaru saat ini menjadi pusat produksi bawang merah di Kabupaten Sumenep, dengan luas areal tanam mencapai 1.300 hektar, dan produktivitas sebesar 8 ton per hektar.

Petani setempat bisa menanam bawang merah sebanyak 3 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari-Maret, Mei-Juni, dan Oktober-November.

Menurut salah satu petani, Ilyasin, pendapatan yang diperoleh dari hasil tanam bawang merah di Rubaru ini, minimal empat kali lipat dari modal yang dikeluarkannya. Dengan modal 10 juta rupiaj, mereka bisa mendapatkan hasil 40 rupiah juta sampai 50 juta rupiah setiap panen.

Nilai tambah lain dari varietas Rubaru adalah produk olahan yaitu memiliki kekhasan lebih crispi, aroma lebih harum, serta lebih enak untuk bawang goreng.

Penulis     :    Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Penangkapan oknum pegawai Inspektorat Sumenep, Jawa Timur, berinisial J (laki-laki), yang diduga melakukan pemerasan...

MEMOonline.co.id, Jember- Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember melalui Agung Wibowo, selaku Kasi Intel Kejari Jember terus mengingatkan agar seluruh...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Bupati Lumajang Ir. Indah Amperawati M.Si mengutarakan, jika 80% Kecamatan Klakah, bakal menjadi rujukan program nasional...

MEMOonline.co.id, Bangkalan- Ratusan nelayan di Selat Madura mendapatkan bantuan sembako dari Arsenal TNI AL di Batu Poron. Penyerahan bantuan...

MEMOonline.co.id, Jember- Salah satu pembangunan proyek pembangunan gapura Desa Slateng, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, kini disoal...

Komentar