IPW Minta Kapolri Evaluasi Kinerja Kapolres Aceh Selatan

Foto: Sugeng Teguh Santoso 
1338
ad

MEMOonline.co.id, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus mengevaluasi kinerja Kapolres Aceh Selatan yang diduga akan mengkriminalisasi tokoh masyarakat Kuet yang memprotes keberadaan tambang emas ilegal.

Pasalnya, dua tokoh masing-masing Sutrisno dan Jumra Adina dipolisikan pihak PT. Beri Mineral Batubara, Latifah Hanum yang memiliki izin tambang biji besi namun menambang emas dengan dugaan pidana perbuatan tidak menyenangkan.

Kedua tokoh masyarakat Kuet Tengah, Aceh Selatan itu diadukan Latifah tanpa membuat laporan polisi pada 18 Agustus 2023.

Pada hari yang sama dikeluarkanlah surat perintah penyelidikan nomor: Sp.Lidik/145/VIII/RES.1.24/2023 oleh Polres Aceh Selatan. Kemudian tanggal 18 Agustus itu juga keduanya dibuatkan surat panggilan untuk datang ke Satreskrim Polres Aceh Selatan pada hari, Selasa 21 Agustus 2023.

Untuk Jumra surat panggilannya bernomor: B/49/VIII/RES.1.24/2023 yang ditandatangani Iptu Deno, Wahyudi. Sementara surat panggilan untuk Sutrisno bernomor: B/50/VIII/RES.1.24/2023.

Dengan adanya surat panggilan tersebut, pada 19 Agustus 2023, keduanya membuat surat terbuka kepada Kapolri Jenderal Sigit Prabowo, untuk memohon perlindungan hukum.

Isinya, keduanya sangat terkejut dengan adanya surat panggilan dari Polres Aceh Selatan atas aduan Latifah. Lantaran, di daerah Kecamatan Kluet Tengah, sejak lama beroperasi tambang emas PT. Beri Mineral Utama padahal IUP OP-nya  biji besi, bahkan Dinas ESDM Pemerintah Aceh pada sekitar bulan April 2023 memberikan peringatan tertulis.

Bahwa lokasi tambang  PT MBU pernah dikunjungi tim terpadu dari Propinsi Aceh  tanggal 25 Juli 2023 dan melakukan rapat, serta telah disepakati dengan semua masyarakat yang hadir untuk menghentikan dan menutup operasi tambang PT. MBU yang nyata merusak lingkungan, Namun, PT. MBU tetap beroperasi dan menambang emas sehingga menimbulkan demo dari masyarakat di lokasi tambang.

Dengan surat terbuka tersebut, keduanya merasa aneh jika Polres Aceh Selatan begitu percaya dan cepat menerima aduan dan dengan cepat pula merespon dengan memanggil keduanya.

Padahal seharusnya, Polres Aceh Selatan menyelidiki adanya tambang emas dengan memakai izin tambang biji besi.

Demikian Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam pernyataan pers tertulisnya, Jum'at (25/8/2023).

Dengan adanya surat terbuka dari Sutrisno dan Jumra Adina tersebut, Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menurunkan Tim Itwassus Polri dan Propam Polri ke Polres Aceh Selatan.

"Penurunan tim ini, agar pengawasan Polri berjalan dari Pusat ke satuan kerja wilayah dalam melaksanakan aturan perundang-undangan dan tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dari anggota Polri," ujar Sugeng.

"Penurunan tim ini, sekaligus untuk mengikis stigma di masyarakat agar polisi jangan berpihak pada pemodal dan menjadi pelindung pemodal serta polisi melakukan penegakan hukum yang tumpul ke atas namun tajam ke bawah sesuai amanah pimpinan tertinggi di Polri," tambahnya.

"Di era program Polri Presisi ini, masyarakat membutuhkan rasa keadilan yang nyata dari Polri sehingga citra Polri tetap terjaga sesuai marwahnya," pungkasnya.

Penulis    : Bambang

Editor      : Udiens

Publisher : Syafika Auliya

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar