Rekrutmen Tenaga Pendukung PPK di Sampang Diduga ada Main

Foto : Kantor KPU Kabupaten Sampang
1516
ad

MEMOonline.co.id. Sampang - Rekrutmen Tenaga Pendukung (TP) Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Sampang diduga ada main.

Rekrutmen yang seharusnya disebarluaskan oleh KPU, ini malah diduga main kucing kucingan.

Sehingga, ketua Dewan Pengawas Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK), Abdul Azis Agus Priyanto menyoroti soal rekrutmen Tenaga Pendukung (TP) Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tersebut.

Indikasinya, pada rekrutmen tenaga pendukung PPK tersebut tidak ada usaha menyebarkan informasi secara jelas kepada publik. 

Padahal, masyarakat punya hak mengambil bagian pada suksesi Pemilu 2024.

"Mengacu pada keputusan Sekretaris Jenderal KPU Nomor 123 Tahun 2023 tentang pengangkatan Tenaga Pendukung Sekretariat PPK pada sekretariat KPU Kabupaten/Kota. Namun, KPU Sampang tidak ada usaha untuk menyebarkan informasi kepada publik," terang Aziz, Jumat (10/03/2023). 

Kata Aziz, selama ini tentang rekrutmen tersebut tidak disebarluaskan ke publik. 

Hal ini juga mengacu pada testimoni berbagai pihak yang tak mengetahui kalau ada rekrutmen Tenaga Pendukung Sekretariat PPK.

Seharusnya apabila memang dari pihak KPU Sampang menginginkan proses pemilu dapat berjalan dengan lancar, maka sudah seharusnya informasi tersebut disebarluaskan ke publik.

"Namun yang terjadi, setelah melihat website serta akun media sosial KPU Sampang tidak ada informasi tentang perekrutan Tenaga Pendukung Sekretariat PPK," ungkapnya.

Dirinya mengatakan, bahwa dengan jelas KPU Sampang tidak pernah menyebarluaskan terkait perekrutan tenaga pendukung sekretariat PPK. Padahal itu semua diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

"Tapi pada kenyataannya KPU Sampang tidak mematuhi UU tersebut. Sangat disayangkan bahwa KPU Sampang tidak transparan dengan adanya perekrutan tenaga pendukung sekretariat PPK," tegasnya.

Berdasarkan inventarisasi informasi, kata dia, bahwa di kantor KPU Sampang saja pamflet pengumuman juga tidak ditempelkan, ini menunjukkan bahwa KPU Sampang tidak dapat menunjukkan akuntabilitas dan profesional dalam bekerja.

Aziz berharap tidak ada permainan dibalik meja yang dilakukan oleh Komisioner maupun Sekretariat KPU Sampang. 

"Kami hanya tidak menginginkan pihak yang seharusnya menegakkan demokrasi justru menciderai demokrasi dengan cara semacam ini," tandas Aziz.

Sementara, Arif Yudiono, sekretaris KPU Kabupaten saat dikonfirmasi media ini berdalih sudah sesuai prosedur.

"Tidak betul mas, rekrutmen tersebut sudah sesuai prosedur," kata dia.

Kata dia, pengumuman itu sudah dipasang di kantor KPU Sampang. 

Disinggung kalau rekrutmen tidak dicantumkan di website KPU Sampang, dia mengatakan, saya kurang tahu kalau di website KPU Sampang tidak terpampang.

"Kalau website KPU Provinsi ada," pungkas dia.

Penulis     :    Fathur

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Gadis malang itu diperkosa oleh SGK, yang tak lain adalah tetangga S. SGK tinggal bersama istrinya di Desa Jatian,...

MEMOonline.co.id, Denpasar- Indhy Arisandhi Lumbantobing, seorang warga Denpasar, Bali, telah mengajukan surat permohonan perlindungan hukum kepada...

MEMOonline.co.id, Jakarta- M (42), seorang arsitek, melaporkan pengalaman traumatisnya akibat hujatan dan hinaan dari suami dan mertuanya kepada...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menghadiri Gala Dinner bersama kader Pergerakan Mahasiswa Islam...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

Komentar