
MEMOonline.co.id. Sumenep - Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kepolisian terhadap N (inisial), selaku korban pencabulan oknum guru ngaji, di Kecamatan/Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sungguh sangat mengejutkan.
Pasalnya, N mengaku tidak hanya disetubuhi oleh oknum guru ngajinya saja, melainkan paman tercintanya yang dipasrahi merawat dirinya sejak orang tuanya pergi merantau ke luar negeri, justru ikut menikmati tubuh mungilnya.
"Terduga pelaku ada dua orang, satu orang tetangganya sendiri (oknum guru ngaji inisial AW red), dan satunya lagi pamannya sendiri," kata Kapolres Sumenep, AKBP Eko Edo Satya, pada sejumlah awak media, Selasa (10/01/2023).
Sementara modus yang dilancarkan pelaku terhadap korban yang masih berumur belia, adalah mengiming - imingi uang jajan.
Korban diminta mencabuti uban di kepala pamannya, dan diberinya upah berupa uang jajan.
Namun modus terduga pelaku tidak berhenti disitu saja, melainkan terduga pelaku juga meminta korban melayani nafsu syahwatnya dengan cara berhubungan badan.
"Modusnya seperti itu, namun perbuatan terduga pelaku dengan korban, justru diketahui AW, terduga ke dua yang berstatus guru ngaji. Dan rupanya, perbuatan bejat pelaku pertama dengan korban, diduga dijadikan senjata pelaku ke dua pada korban, untuk melakukan hal yang sama, yakni berhubungan badan," papar Kapolres Sumenep.
Namun begitu, tim penyidik PPA Polres Sumenep masih terus mendalami dugaan keterlibatan oknum guru ngaji, terhadap bocah kelas VI SD yang kondisinya saat ini sedang hamil muda.
Sebab saat dilakukan pemeriksaan terhadap oknum guru ngaji itu, dia tidak mengakui perbuatannya pada korban, sebagai pengakuan korban N, kepada tim penyidik PPA Polres Sumenep.
"Dugaan keterlibatan AW masih terus kita dalami. Karena dalam pemeriksaan, dia tidak mengakui jika telah menyetubuhi korban. Padahal tersangka satu, yakni paman korban sudah mengakui semua perbuatannya. Tapi kami, Polres tidak butuh semua itu, yang kami butuhkan adalah pengakuan jujur korban," pungkasnya.
Doberitakan sebelumnya, dalam kasus pencabulan anak dibawah umur yang terjadi di Kecamatan Masalembu, yang saat ini sedang viral, AW diduga tega mememaksa N untuk melakukan hubungan badan sebanyak tiga kali, layaknya suami istri.
Alhasil, N kini mengalami trauma berat lantaran di usianya yang masih belia, perutnya sudah berisi janin oknum guru ngaji cabul.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Masalembu, Ahmad Budi Santoso, oknum guru ngaji cabul itu sudah memerkosa N sebanyak tiga kali.
“Menurut perincian kronologi yang disampaikan N, peristiwa nahas itu terjadi sejak N duduk di bangku kelas empat hingga kelas enam Sekolah Dasar (SD), N telah diperkosa oknum guru ngaji di Kecamatan Masalembu sebanyak tiga kali. Terakhir dilakukan pada September 2022,” ungkapnya, saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (07/12/2023).
Menurutnya, Korban kini mengalami trauma berat, dan posinya saat ini sedang dalam pengamanan di rumah salah satu anggota kepolisian.
Kasus tersebut, kini sudah dilaporkan ke Polsek Masalembu, tepatnya pada Kamis (06/01/2023). Mendapat laporan pemerkosaan anak dibawah umur, Polsek Masalembu tinggal diam, dan akan langsung melimpahkan kasus yang menimpa gadis 12 tahun tersebut ke PPA Polres Sumenep.
“Kami mengupayakan melimpahkan kasus ini pada PPA Polres Sumenep. Laporannya telah kami terima,” jelas Budi.
Selain itu, Budi mengaku telah melakukan tindakan visum terhadap tubuh korban melalui Puskesmas Kecamatan Masalembu.
Meski belum mendapatkan laporan secara mendalam hingga saat ini, pihaknya akan menanyakan kembali pada Puskesmas setempat terkait hasil visum pada Senin (09/02/2023) besok.
“Sudah divisum, korban juga dalam kondisi hamil muda,” bebernya.
Terpisah, warga Desa Masalima, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Jailani (40) mengatakan, N memang salah satu murid binaan guru ngaji inisial AW.
Sebab itu, tindak pemerkosaan yang dilakukan AW pada muridnya sendiri membuat Jailani geram.
“Saya yang mendampingi keluarganya melapor ke polisi,” ungkap Jailani.
Penulis : Alvian
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak