Bikin Bau Tak Sedap dan Wabah Lalat, Warga Desa Sukosari Jember Minta Kandang Ayam Ditutup

Foto: Bukti lalat saat di tunjukkan di depan Pemdes Sukosari.
1535
ad

MEMOonline.co.id. Jember - Sejumlah warga Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengeluhkan banyaknya lalat dan bau tak sedap meminta kandang ayam yang ada di dusun tersebut untuk ditutup. Senin (9/1/2023)

Pasalnya, kandang ayam yang berdiri 8 tahun lalu itu menyebabkan wabah lalat di rumah-rumah warga. Hal itu disinyalir akibat dari pengelolaan kandang yang tidak baik.

“Seharusnya pemilik kandang ayam itu juga harus jaga kebersihan. Coba lihat banyak lalat padahal rumahku jaraknya cukup jauh. Apalagi kalau pas lebaran, malu mas,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Senin (9/1/2023).

Dikatakan, pembangunan kandang ayam berkapasitas lima ribu ekor tersebut memang diduga bermasalah sejak awal. Karena saat dilakukan pembangunan tidak meminta izin terlebih dahulu kepada warga.

“Dia langsung buat kandang. Walaupun itu memang dibangun di lahan pribadi,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Inisial WD. Menurutnya, ketika musim hujan seperti saat ini, membuat endapan limbah ternak mencair. Sehingga menimbulkan bau.

“Selain banyak lalat, saat musim hujan. Sehingga banyak endapan limbah kalau cair baunya banget,” terangnya.

Dikatakan juga bahwa peternakan yang ada di Desa Selebung adalah peternakan rakyat. Sehingga tidak butuh izin dari pemerintah.

"Namun cukup hanya izin dari warga setempat," tutupnya.

Ditempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Sukosari, Ahmad Romadhon mengatakan, warga setempat sudah beberapa kali komplain terkait dengan keberadaan kandang ayam tersebut. Bahkan, sudah juga dilaporkan ke Kades.

“Beberapa hari yang lalu ada warga yang telpon, permasalahan kandang ayam, kenapa baru sekarang, sebelum pemerintahan sebelumnya warga tidak ada pengaduan," tandasnya.

Selanjutnya hari ini kami memanggil, setelah dia tandatangan, panggil pemilik dan perwakilan rakyat," Kata Romadhon.

Romadhon dengan tegas menyatakan, bakal menindaklanjuti permasalahan tersebut secepatnya. Bahkan ia tak segan-segan untuk menutup kandang tersebut. Sebab cukup lama meresahkan warga.

"Intinya tidak menunggu hari. Hari ini kita panggil dan diputuskan, dan kami berkomitmen jam 11 kami putuskan, jadi kami undang pemilik kandang, penyewa kandang dan perwakilan tokoh masyarakat dari patemon," katanya.

Sebagai bukti konkret, Romadhon akan mendatangkan pihak-pihak terkait dan mengundangnya

"Pemilik Kandang, Penyewa, dan dari perwakilan tokoh masyarakat patemon," Pungkasnya.

Penulis      :    Zainullah

Editor        :   Udiens

Publisher  :   Satrio Pininggit

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Gadis malang itu diperkosa oleh SGK, yang tak lain adalah tetangga S. SGK tinggal bersama istrinya di Desa Jatian,...

MEMOonline.co.id, Denpasar- Indhy Arisandhi Lumbantobing, seorang warga Denpasar, Bali, telah mengajukan surat permohonan perlindungan hukum kepada...

MEMOonline.co.id, Jakarta- M (42), seorang arsitek, melaporkan pengalaman traumatisnya akibat hujatan dan hinaan dari suami dan mertuanya kepada...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menghadiri Gala Dinner bersama kader Pergerakan Mahasiswa Islam...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

Komentar