
MEMOonline.co.id. Sumenep - Saluran air yang tersumbat di lokasi pekerjaan proyek tembok penahan tanah (TPT) di Desa Bataal Barat, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya dibersihkan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, pembersihan dilakukan baru-baru ini. Sekretaris Desa (Sekdes) Bataal Barat, H. Adnan, terpantau ikut ke lokasi pembersihan.
Pembersihan tersebut dilakukan setelah ramai diberitakan media beberapa hari terakhir. Padahal pekerjaan proyek tersebut telah selesai dikerjalan awal tahun 2022 lalu.
Salah satu aktivis asal Kecamatan Ganding Holis, SH mengatakan, pembersihan saluran air itu menandakan jika selama ini rekanan atau yang mengerjakan proyek tersebut terkesan abai.
"Logikanya, seandainya tidak ramai (diberitakan) itu kemungkinan besar tidak dibersihkan. Ini kan lucu," katanya.
Selain itu kata Holis, dengan dibersihkannya saluran air tersebut menandakan jika pihak rekanan atau yang mengerjakan juga bersalah, dan tidak menutup kemungkinan ada indikasi lain yang juga sengaja ditutup-tutupi.
"Ini perlu kita semua menaruh kecurigaan, jangan-jangan ada hal lain yang juga ditutup-tutupi. Baru ketika ramai diperbaiki, jika tidak ramai dibiarkan," jelas dia.
Bahkan kata Holis, dirinya mencurigai upaya pembersihan tersebut hanya bagian dari pengalihan isu semata.
"Seakan yang mengerjakan proyek itu bertanggungjawab, sehingga saat ada monitoring atau pengawasan dari pihak tertentu dianggap bertanggungjawab. Padahal itu tidak," jelasnya.
Namun Holis berjanji terus akan melakukan pendalaman data atas pekerjaan tersebut. Bahkan saat ini dirinya mengaku telah mendapatkan data baru, salah satunya keterangan tentang kualitas pekerjaan tersebut.
Bahkan saat ini kata Holis sebagian hasil pekerjaan diduga retak, padahal baru selesai dikerjakan. Kondisi tersebut menandakan kulitas pekerjaan kurang bagus.
"Yang jelas kami terus gali informasi itu. Itu saja dari saya, saya tidak akan main-main dengan persoalan tersebut," jelasnya.
Sementara itu Sekdes Bataal Barat H. Adnan membenarkan jika saluran irigasi tersebut telah dibersihkan. Bahkan, saluran irigasi yang rusak juga diperbaiki.
"Benar telah dibersihkan, yang rusak itu juga diperbaiki. Kalau pembangunan (saluran air) itu sudah tahun 2016," katanya saat dikonfirmasi.
Diberitakan sebelumnya, pekerjaan TPT itu diduga tidak sesuai bestek bangunan. Bahkan, akibat pekerjaan tersebut diduga menyebabkan saluran air tersumbat.
Hanya saja H. Adnan membantah jika pekerjaan TPT yang dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) itu tidak sesuai spek.
"Ia sudah sesuai, InsyaAllah," katanya saat dikonfirmasi media ini beberapa waktu lalu.
Penulis : Alvian
Editor : Udiens
Publisher : Isma