Meski Dihari Libur, DKPP Sumenep Tetap Semangat Lakukan Penyuluhan Bahaya PMK Kepada Para Peternak

Foto: 60 ekor domba siap kurban di Kandang milik pak Zahri di Desa Beluk Kenek, Kec. Ambunten
1280
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep& Tampaknya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak main - main dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan penyakit Mulut dan Kuku(PMK) di daerahnya.

Terbukti, meski hari libur, DKPP Sumenep terus melakukan penyuluhan ke kandang milik peternak, yang ada di wilayah Kabupaten Sumenep.

Bahkan dalam menjalankan tugasnya, Petugas Paramedik Veteriner, yang ditugaskan langsung oleh DKPP Sumenep tidak hanya memeriksa kesehatan hewan ternak sapi saja, melainkan juga memeriksa kesehatan hewan ternak kambing maupun domba.

Seperti kemarin, Minggu (15/05/2022) red) Petugas Paramedik Veteriner melakukan pemeriksaan kesehatan domba siap kurban di kandang milik salah satu peternak, yang ada di Desa Beluk kenek, Kecamatan Ambunten.

"Sasaran pemeriksaan kami bukan cuma peternak sapi saja, tapi juga peternak kambing. Karena kami tidak ingin sapi dan kambing milik peternak terserang virus PMK," kata Arif Firmanto, Kepala DKPP Sumenep, Senin (16/05/2022).

Masih menurut Arif, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak kambing atau domba, karena sebentar lagi akan memasuki musim kurban.

Sehingga, hewan - hewan yang dipersiapkan peternak untuk memenuhi kebutuhan kurban, tetap terjaga kesehatannya.

"Di Desa Beluk kenek, tim kami melakukan pemantauan kesehatan domba siap kurban di kandang milik bapak Zahri, dan Alhamdulillah 60 ekor domba siap kurban yang ada disitu, terpantau aman dari sebaran virus PMK," paparnya.

Disamping itu, pihaknya juga perlu melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada peternak, agar memeriksa kondisi kesehatan fisik hewan ternaknya sekaligus senantiasa menjaga kebersihan kandang, pakan, dan vitamin, sehingga tidak mudah terpapar virus PMK.

“Kami meminta peternak untuk melaporkan manakala ada hewan ternak mengalami gejala PMK, seperti demam tinggi (39-41 derajat celsius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar dan napas cepat,” tuturnya.

Arif Firmanto mengatakan, meskipun hewan ternak di Kabupaten Sumenep masih aman dan bebas PMK, namun pihaknya bersama tim dan instansi terkait tetap mewaspadai penularannya, karena risiko penyebaran PMK ini sangat tinggi, angka kesakitan bisa mencapai 100% dan angka kematian tinggi terjadi pada hewan muda atau anak.

Arif berharap para peternak hewan tidak panik dalam menghadapi penyakit PMK ini, tetap mewaspadai dan mengetahui ciri-ciri ternak seperti sapi dan kambing yang terpapar PMK.

“DKPP telah menyiapkan dokter hewan dan Petugas Paramedik Veteriner untuk memantau sekaligus memeriksa kondisi kesehatan fisik hewan ternak masyarakat,” tandasnya.

Penulis      :   Satrio

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Isma

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Seorang pria berinisial A, Warga desa Bangsalsari kecamatan Bangsalsari, yang merupakan terlapor dugaan pencabulan anak di...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komitmen RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan berbasis digital membuahkan hasil...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan berbasis teknologi....

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM Lira DPD Kabupaten Lumajang, mengirim Dumas (pengaduan masyarakat) ke Inspektorat Kabupaten Lumajang, Jum'at...

MEMOonline.co.id, Sampang- Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur wilayah Sampang dinilai amburadul dalam mengerjakan proyek...

Komentar