
MEMOonline.co.id. Sumenep - Panitia khusus (pansus) DPRD Sumenep menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan industri hasil tembakau (KIHT) di Kecamatan Guluk-guluk.
Sidak pembangunan KIHT tersebut guna menindaklanjuti Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Sumenep, akhir tahun anggaran 2021.
Program yang anggarannya tembus Rp 9,6 miliar itu bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2021. Anggaran tersebut hanya ditargetkan selesai pada konstruksi bangunan saja.
"Pengerjaannya di lapangan memang selesai, tapi belum bisa dimanfaatkan," kata Ketua Pansus LKPJ Bupati Sumenep, H. Dul Siam, Jumat, 22 April 2022.
Karena saat ini yang ada hanya kerangka pembangunan dari gedung KIHT tersebut. Akibatnya, program anggaran 2021 itu diminta untuk diselesaikan pada tahun 2022 ini.
"Bagaimana bisa dioperasikan kalau bangunannya hanya berisi urukan, tiang dan atap, itu saja. Kemudian sekat-sekat yang lain juga belum ada," ujarnya.
Untuk itu, politisi PKB itu meminta Bupati Sumenep agar segera menyelesaikan gedung KIHT tersebut, sehingga bisa cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Kita menarget, gedung KIHT beserta semua perangkat-perangkatnya tersebut bisa selesai tahun ini, sehingga bisa dipergunakan di tahun 2023 mendatang," tegasnya.
Dul Siam tak ingin, keberadaan gedung KIHT tersebut berakhir tak berfungsi seperti, gudang Silo Jagung dan pasar hewan yang ada di Kecamatan Bluto.
"Kami tidak ingin KIHT itu bernasib sama dengan yang lain, meski menggunakan dana besar namun tidak bermanfaat bagi masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid menyampaikan bahwa, belum beroperasinya gedung KIHT tersebut karena selama ini terhambat anggaran yang terbatas.
"Sebenarnya tidak ada kendala karena memang pembiayaan yang kami terima hanya cukup sampai pembangunan konstruksinya saja," katanya.
Meski demikian, sambung dia, secara bertahap pembangunan KIHT itu setiap tahun akan dianggarkan ulang melalui DBHCT lanjutan.
"Setiap tahun akan kami usulkan, sampai akhirnya gedung itu siap dioperasionalkan," urainya.
Ia mengaku, tahun 2022 ini kembali mengusulkan anggaran gedung KIHT tersebut, namun pihaknya tidak merinci detailnya berapa nominal yang diusulkan.
"Kami mengusulkan banyak ya, cuma yang disetujui sebesar Rp 1,9 miliar," paparnya.
Dari anggaran Rp 1,9 miliar itu, kemudian akan diperuntukkan untuk dua lokal dari empat gudang yang ada di Kecamatan Guluk-guluk.
"Iya kita gunakan untuk dua lokal agar bisa menyelesaikan kekurangan yang ada dan harapannya bisa segera tuntas," pungkasnya.
Penulis : Satrio
Editor : Udiens
Publisher : Isma