Ketua Kadin Pastikan Stok Pangan di Sumenep Aman Jelang Ramadhan Tahun Ini

Foto: Hairul Anwar, Ketua Kadin Sumenep
384
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep  - Menjelang bulan suci Ramadhan tahun ini, kebutuhan bahan pangan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dipastikan aman dan tercukupi.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep, Hairul Anwar meminta agar warga tidak panic buying atau belanja kebutuhan pokok dalam jumlah berlebihan.

"Kita sudah kordinasi dengan pelaku ekonomi dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan Alhamdulillah stok pangan untuk Ramadhan dan lebaran cukup," katanya pada media, Rabu (30/3/2022).

Keseimbangan pasokan dan stok pangan tersebut, kata Hairul, ke depan akan tetap dijaga agar stabil dan mencukupi. Hal itu tentunya melalui kolaborasinya dengan Pemerintah Daerah (Pemda).

"Pemerintah bersama Kadin akan berusaha menjaga stok ini supaya aman, bahkan bukan hanya di Ramadhan dan lebaran. Tapi juga sampai akhir tahun," terangnya.

Kebutuhan pangan lainnya termasuk komoditas daging, Hairul memastikan juga tercukupi dan aman. Meski ketersedian daging yang ada di Kabupaten Sumenep masih mengambil dari luar daerah.

"Kalau daging InsyaAllah juga cukup, cuma memang kebanyakan daging kita sebagian ada yang dari import. Iya ini masalah dari sektor distribusi karena mungkin ada kendala dari kenaikan BBM dan lain-lain," jelasnya.

Saat ini yang perlu di antispasi dan dijaga oleh pemerintah, lanjut dia, adalah harga kebutuhan pokok yang nantinya akan sampai pada konsumen.

"Nah ini yang pelu kita jaga, jangan sampai harga pada konsumen itu mahal, supaya daya beli masyarakat itu masih mampu membeli kebutuhan-kebutuhan yang memang tidak bisa disuplay dari pemerintah itu sendiri," tegasnya.

Sementara untuk mendongkrak daya beli konsumen, Direktur Madura Energy itu mengakui jika pemerintah punya cara tersendiri. Salah satunya dengan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT DD).

"Iya mungkin pemerintah akan segera menyalurkan bantuan seperti BLT dan sebagainya bagi masyarakat menengah kebawah. Ini yang akan dilakukan untuk mendongkrak daya beli," urainya.

Namun demikian, pihaknya masih menaruh rasa khawatir dengan distribusi kebutuhan pokok yang ada di wilayah kepulauan, karena dengan tingginya harga distribusi ke kepulauan juga akan berdampak pada konsumen.

"Karena sebelum terjadi seperti ini, disparitas harga antara daratan dan kepulauan Sumenep ini sangat tinggi sekali. Contohnya, kalau harga barang di daratan Rp 1.000, di kepulauan bisa Rp 1.400 bahkan sampai Rp 1.600 kan gitu," sebutnya.

Untuk menjaga disparitas harga antara daratan dan kepulauan ini, pemerintah diminta mencari solusi. Misalnya pemerintah mensubsidi angkutan barangnya.

"Pemerintah kita ini kan punya kapal angkutan barang, nah bisa dipakai itu. Tapi, yang dipikirkan lagi bagaimana dengan kemampuan pemerintah kabupaten untuk mensubsidi. Ini yang menjadi masalah juga," tukasnya.

Penulis      :   Satrio

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Isma

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kasus dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep resmi naik ke tahap...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

Komentar