
MEMOonline.co.id. Jember - Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah belum membuat harga minyak goreng stabil di Kecamatan Kalisat, Kota Jember. Kini warga menjerit, harga minyak dipasar tembus Rp.51 per liternya. Kamis (17/3).
Kondisi ini membuat warga, terlebih ibu rumah tangga menjerit. Rata-rata mereka mengeluh lantaran sulit mendapatkan minyak goreng, kalaupun ada harganya selangit. Kelangkaan minyak goreng tak hanya terjadi di Indomaret, namun juga di pasar tradisional.
Dian (23) salah seorang ibu rumah tangga mengaku, rela keliling hanya untuk membeli minyak goreng.
"Saya sudah ke supermarket, Indomaret rata-rata tidak ada. Akhirnya saya dapat juga di pasar(tradisional), tapi harga yang kemasan 2 liter sampai Rp 51 ribu,” ujar warga yang bertempat tinggal di Kecamatan Kalisat.
Meski harganya mahal, ia terpaksa tetap membeli. Jika tidak, urusan dapur dirumahnya bisa saja terkendala. Sebab bagi Dian, minyak goreng seakan sudah menjadi bahan pokok yang wajib tersedia di dapurnya.
Hal senada juga dikeluhkan Fitri (25), warga yang tinggal di Desa Mrawan itu juga mengeluhkan hal serupa. Ia bahkan mengaku terpaksa membeli minyak goreng Rp30 ribu perliter.
“Dua hari lalu, saya malah beli Rp30 ribu kemasan botol 1 liter. Udah keliling juga, cuman yang ada di sana, saya tetap beli,” katanya.
Salah seorang penjual yang tak mau disebutkan namanya mengaku, untuk mendapatkan minyak sangat sulit, kalaupun ada mereka pun harus membeli dengan harga yang mahal.
“Ini (minyak goreng kemasan botol ukuran 1 liter) saya ambil harganya Rp27 ribu, mau tidak mau saya jual Rp30 ribu. Itupun kami beli ke toko sebelah," ujar pedagang warung di Pasar Kalisat.
Warga dan pedagang curiga ada yang tidak beres terhadap situasi ini. Mereka berharap pemerintah maupun satgas pangan mampu dan segera mencari solusi atas kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Jember.
Salah satu pedagang minyak goreng curah di Pasar Kalisat mengatakan, harga minyak goreng curah terus naik secara bertahap. Dari harga Rp 14-15 ribu per kg menjadi Rp 19 ribu bahkan tembus 51 ribu per kg.
"kami berharap kepada pemerintah untuk stok minyak goreng di tambah, sementara harganya dipermurah," ujar Dian.
Sementara salah satu karyawan Indomaret di kecamatan Kalisat, Waris Abdillah, Mengatakan selama dua hari minyak goreng di toko kosong. Pihaknya berharap stok minyak kembali normal.
"Selama dua hari ini minyak goreng kosong, mas. Kami menunggu kiriman dari pemerintah. Penyebab dari yang pengiriman telat, kami masih belum tahu," pungkasnya.
Penulis : Zainullah
Editor : Udiens
Publisher : Isma