
MEMOonline.co.id. Sumenep - Berdasarkan temuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, perkembangan penyakit TBC (Tuberkulosis) di daerah ujung timur pulau Madura ini, masih tinggi.
Tercatat ada 1824 pasien, yang ditemukan positif TBC.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumenep, Kusmawati, mengatakan, perkembangan penyakit TBC di Sumenep sampai saat ini masih sangat tinggi.
"Total pasien yang berhasil ditemukan sebanyak 1824 pasien," kata Kusmawati saat ditemui media inu di ruangan kerjanya, Selasa (22/02/2022).
Dan menurutnya, Penyakit TBC tersebut tersebar diberbagai kecamatan, yang ada di Sumenep. "Penyakit TBC ini, harus kita waspadai, karena penyakit ini lebih berbahaya dari Omicron/ Covid-19," terangnya.
Berdasarakan data, pada tahun 2020 angka kasus TBC yang ternotifikasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep tercatat 1.271 kasus.
Namun angka ini, hanya 57% dari 2.200 perkiraan kasus TBC yang ada di Kabupaten Sumenep.
Angka temuan kasus ini juga mengalami penurunan menjadi 77% jika dibandingkan 2019 dimana capaian penemuan kasus 87%.
Kesuksesan pengobatanpun baru mencapai 88% masih ada 12 % terdiri dari gagal pengobatan, 0,1%, meninggal 5%, drop out 4,6% dan pindah 0,7%. (Dinkes Kab. Sumenep, 2020).
Disinggung soal perbedaan penanganan covid- 19 dengan TBC, Kusmawati menjelaskan jika memang ada perbedaan penanganan dari dua penyakit itu.
"Kalau menurut saya, penanganan Covid itu lebih mudah dari TBC, TBC itu membutuhkan waktu yang lama, dan obatnya juga khusus.
Lebih jauh Kusmawati menjelaskan jika pada tahun ini penanganan TBC akan dibawah naungan langsung BAPPEDA.
Sedangkan obat untuk pasien TBC, akan diberikan secara gratis. Dan akan mulai direalisasikan pada tahun 2022.
"Paling tidak obat gratis sampai sembuh," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap TBC kedepan tidak lagi trending, minimal berkurang dari 100 persen. Karena, dengan adanya kader TBC yang sudah dilatih, dimungkinkan ada pasien-pasien TBC baru yang ditemukan. Sebab tugas para kader, memang mencari masyarakat yang diduga menderita TBC. "Kalau peningkatan Insyaallah pasti ada, karena saat ini memang sedang dicari. Tapi mudah-mudahan tidak sampai 100 persen," pungkasnya.
Penulis : Satrio
Editor : Udiens
Publisher : Isma