Evakuasi Korban Semeru Tersendat Terhalang Tumpukan Lahar Panas

Foto: Pasca Bencana Sore Tadi
1394
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang  - Aparat gabungan baik TNI, Polri, BPBD, unsur pemerintah berikut relawan, terus berjibaku berupaya memberikan pertolongan pada masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, hingga malam ini, Sabtu (4/12/2021).

Dandim 0821 Lumajang Letkol Inf Andi A Wibowo S.Sos M.I.Pol, memimpin upaya evakuasi, di Curah Kobokan Kecamatan Pronojiwo. Kata dia, di Dusun Renteng kemudian Curah Kobokan diinformasikan ada korban bahkan belum ditemukan.

Lebih jauh, di lokasi sekira 2 kilo meter dari Curah Kobokan, masih belum terjangkau, lantaran terhalang oleh tumpukan lahar dari awan panas guguran. Hingga untuk melintasi menggunakan kendaraan roda dua, itupun sangat dirasa mengkhawatirkan.

"Kami belum bisa menembus, karena masih berasap dan panas. Jadi untuk sasaran yang terisolir masih kami upayakan untuk dapat membantu mereka," ucap Dandim.

Lebih jauh, secara geografis Dandim menerangkan, bahwa Curah Kobokan itu adalah sungai lintasan lahar dari gunung Semeru. Disitu juga ada pertambangan pasir dan informasi masih ada yang terdampar di tempat tersebut.

Hingga kini pihaknya terus melakukan inventarisir, terkait informasi adanya korban jiwa. "Kami mengecek di Curah Kobokan terkait luka bakar, kemudian dibawah jembatan yang putus, di Jembatan Perak, ada dua warga masyarakat, juga masih dalam pencarian dan belum ditemukan," imbuhnya.

Kondisi kian lebih berangsur membaik, pada sisi jarak pandang lantaran turunnya hujan. Agak lebih terbuka, terkini bisa menembus hingga sekira jarak 15 sampai 20 KM, dibanding sebelumnya yang diperkirakan hanya sebatas sekira 2 meter saja, dibantu alat penerangan sebab saluran PLN padam.

Ada sedikitnya 100 personil prajurit TNI gabungan dari Komando Rayon Militer terdekat diantaranya Candipuro, Pronojiwo, Pasirian, Tempursari, Tempeh, berikut prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 527/By disiagakan bergabung.

Pihaknya juga menyediakan tempat pengungsian di lapangan Desa Penanggal bersama dengan Dinas Sosial Kabupaten Lumajang di Kamar Kajang disertai dengan dapur umum.

"Selain fokus pada evakuasi, kami juga di lapangan meningkatkan koordinasi dengan semua pihak. Dan melaporkan situasi dan kondisi terkini pada pimpinan," ujarnya.

Warga diminta untuk tidak membuat suasana semakin keruh, dengan menyebarkan luaskan informasi tidak benar ( hoax ), melalui video dan foto yang bukan sesungguhnya.

Penulis      :   Hermanto

Editor        :   Udiens

Publisher :   Isma

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Ketua DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abdul Hamid Ali Munir, mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan Ketua DPRD...

MEMOonline.co.id, Trenggalek- Bima Wahyu Syahputra atau yang lebih dikenal Bima adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

MEMOonline.co.id- Rasa cemas saya pun sulit untuk sekedar diredakan, apalagi hendak dihilangkan, atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) jika tidak...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komisi I DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta Pemerintah Daerah setempat, mengusulkan lebih banyak Kuota CPNS dan...

MEMOonline.co.id- “Emergency! Sangat penting.” Itulah pesan saya terima dari asisten. Ia menyela meeting saya hari...

Komentar