
MEMOonline.co.id, Sumenep - Aksi unjuk rasa sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Sumenep anti korupsi (SAKU) kembali terjadi di kantor DPRD setempat. Kamis (10/9/20).
Sebelumnya, pada Kamis (3/9/20) lalu, SAKU juga menggelar aksi demonstrasi serupa di kantor DPRD.
Meski sudah dua kali melakukan aksi unjuk rasa, SAKU pulang dengan tangan hampa. Pasalnya, aksi mereka tidak ditemui oleh pimpinan maupun anggota DPRD.
Dengan luapan emosi yang luar biasa karena tak kunjung ditemui, mereka mencoba mendobrak pertahanan petugas kepolisian yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa tersebut.
Disana, massa SAKU berusaha menaiki pagar gedung DPRD namun tidak berhasil. Sebab dihalangi oleh aparat penegak hukum.
Koordinator aksi lapangan (Korlap) Saku Abd Basith mengatakan, pihaknya sanga kecewa dengan perlakuan petugas kepolisian maupun sikap para wakil rakyat yang duduk di parlemen Sumenep.
"Kami warga Sumenep, kami bukan kriminal, kenapa harus dihalang-halangi, disini gedung milik rakyat, dari 40 orang anggota dewan, kenapa tak seorang pun perwakilan DPRD yang mau menemui kami," katanya kesal.
Ia menambahkan, pihaknya hanya meminta DPRD menemuinya dan menerima aspirasi yang berasal dari keresahan-keresahan masyarakat dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Saya heran, kenapa tidak mau menerima kami, ini wakil rakyat apa bukan," ujarnya.
Sementara itu Humas DPRD Sumenep Tabrani menyapaikan, massa aksi sudah diberikan penjelasan terkait tidak satupun anggota DPRD yang bersedia menemui mereka.
"Surat kegiatan dewan sudah saya tunjukkan dana saya bacakan ke mereka, anggota bukan tidak mau menemui, tapi memang ada tugas kedewanan," terangnya. (Zai/red)