MEMOonline.co.id, Bangkalan - Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021 sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) belum memenuhi pagu yang ditetapkan. Hingga kini, total seluruh pagu yang terisi baru 72 persen.
Kepala bidang pembinaan SMP, Jufri Kora mengatakan, mayoritas wali murid memilih untuk menyekolahkan putra putrinya ke sekolah SMP berbasis agama. Tak sedikit pula yang langsung memasukkan ke pondok pesantren.
"Baru 72 persen terisi. Total pagu untuk ajaran baru ini sebanyak 7.808. Banyak yang masuk ke pondok," ujarnya, Minggu (12/7/2020).
Jufri mengatakan, dari puluhan SMP yang ada di Bangkalan, mayoritas sekolah yang belum memenuhi pagu yakni sekolah yang terletak di daerah pelosok. Tak hanya itu, sekolah di pelosok juga masih banyak yang belum memahami sistem PPDB dan pemenuhan pagu.
"Untuk daerah pelosok banyak belum paham PPDB. Namun, untuk waktu masuk mereka bisa mengikuti,"lanjutnya.
Ia menambahkan, proses PPDB ini akan terus dilakukan hingga bulan Agustus. Saat ini, seluruh siswa boleh mendaftar ke sekolah manapun dengan syarat pagu sekolah yang dituju belum terpenuhi. (Yis)