Keluh Kesah Petani Garam Sumenep Untuk Presiden Jokowi di Bulan Soekarno 

Foto: Dokumen petani garam.sumenep
1120
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Juni adalah bulan progresif, sebab Soekarno dan Pancasila dilahirkan pada bulan itu, dimana keduanya adalah unsur penting dalam cikal bakal berdirinya Republik, tapi hal ini nyaris tak berbanding lurus dengan keluh perih para petani garam di Indonesia khususnya Madura sebagai Kota Garam, Sumenep tepatnya di Desa Pinggirpapas dan Karanganyar menjadi kawasan lahan pertanian garam terbesar di Indonesia karena PT.Garam selaku BUMN representasi Negara berkantor di Kecamatan Kalianget yang lahannya terhampar sangat luas dikedua desa tersebut..

Cuaca buruk dibulan Juni sesuai dengan prediksi BMKG air laut naik dan tak ayal menerjangan lahan ratusan petani garam yang berada di area tak jauh dari bibir pantai, dalam amatan kami bergaul dengan mereka mengingat saya kelahiran didesa tersebut nyaris rata-rata memerlukan 10 hingga 20 juta untuk memperbaiki tanggul tambak yang lebur diterjang ombak ditengah harga garam yang tak manusiawi akibat regulasi import yang membabi buta dengan harga 300 ribu/ ton dan bisa dipotong biaya angkut bisa 150 ribu/ ton yang didapatkan petani, rakjat lebih takut hadapi anjloknya harga garam ketimbang Covid 19 demi keberlangsungan hidup karena mati adalah taqdir Tuhan yang tak bisa ditunda...

Sahdan, masyarakat petani mulai resah apakah terus bertani garam ditengah modal yang tak sedikit dan tak adanya kepastian harga dari pemerintah ditengah sisa garam sisa 2019 juga tak terbeli, dalih Corona mungkin jadi siasat baik pemerintah dan Pt.Garam untuk kabur berhenti berpikir tentang Garam Rakjat dan Garamnya sendiri yang jutaan ton tak terangkut dan mungkin tak terjual dari area Pegaraman...

Sebagian orang berkonspirasi, apakah ini akibat dendam politik karena Jokowi kalah di Madura pada Pemilu 2019...? tapi dikekuasan ada Probowo yang jadi MENHAN dan bagi kami Ketahanan Negara juga harus dibangun kuat dengan Ketahanan Ekonomi sehingga loyalitas rakjat dalam berbangsa dan bernegara dapat diandalkan, dan besar harapan kami duet penguasa dan oposisi masa Pilpres bisa bersatu membangun regulasi yang berpihak terhadap Negara dan Rakjat disemua sektor lini kehidupan...

Lalu juga apa fungsi PT.Garam sebagai kepanjangan bisnis Negara dalam membangun dirinya dan membantu rakjat untuk berdikari secara ekonomi jika kepindahannya ke Kalianget hanya omong kosong karena Dirutnya tak pernah blusukan ngajak rakjat dialog seperti kegemaran bosnya Presiden Jokowi yang kita cintai...

Demikian untuk President Jokowi yang gemar menyelami hati rakjat demi kesejahteraan ...(*)

Tertanda,

Anwar Anggasoeto
Anak Petani Garam Desa Pinggir Papas

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Tidak ada tulang Jasad Manusia ataupun bekas pernah terjadi pemakaman di areal yang diduga sebagai makam Pahlawan 45...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep akan kembali menyelenggarakan Festival Sapparan Budaya....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kembali meraih penghargaan dalam ajang "Satu Inspirasi" yang digelar oleh B...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sejumlah bangunan dan gudang semi permanen di Dusun Ageng, Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur...

Komentar