
MEMOonline.co.id, Jember - Kebiasaan masyarakat Indonesia melakukan ziarah kubur setiap malam Jum’at, atau saat ramadhan dan pada hari raya idul fitri, membawa berkah tersendiri bagi penjual bunga.
Tak mengherankan, bila penjual bunga mendadak bermunculan di pinggir jalan saat H- 1 lebaran.
Saperti yang dilakukan Ibu Yuhariyah, warga Dusun Pakel, Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, yang kembali menekuni usahanya yang sudah digeluti sejak tiga tahun lalu.
Baca :
Tradisi Unik Suasana Lebaran di Pasongsongan
Diduga Terlibat Kasus Curanmor, Seorang Kades di Sumenep Diringkus Polisi di Rumahnya
Ibu Yuhariyah kembali berjualan bunga di pinggir jalan, tepatnya di depan Pasar Kepatihan Jalan Trunojoyo Jember.
"Saya sudah berjualan bunga makam sekitar tiga tahun lalu, biasanya saya mulai menjual bunga di hari ke 27 ramadhan sampai hari pertama idul fitri dari pagi hingga sore hari. Begitu pula saat memasuki bulan ramadhan, saat prepekan turun ke jalan menjajakan bunga diatas trotoar,”jelasnya.
Menurutnya, Omzet dari berjualan bunga makam di pinggir jalan pada tahun ini menurun dari tahun sebelumnya.
Meski begitu, ibu tiga anak dan dua cucu ini tetap optimis barang dagangannya laku terjual.
Baca Juga:
Terlanjur Potong Sapi, Ribuan Umat Muslim di Sumenep Gagal Rayakan Idhul Fitri Besok
Puncak Layanan Kapal Mudik Gratis ke Kepulauan Sumenep Dilepas Menteri Perhubungan
“Bunga makam ini dapet langsung dari petani bunga Mawar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, modalnya cukup lumayan besar, untuk mendapatkan bunga. Yahariyah rela mengeluarkan uang sebesar Rp.600.000,sedangkan hasilnya yang ia dapetkan sangat minim,jika nasibnya bagus,saya bisa bawa rejeki Rp.100.000 untuk dibawa pulang,” imbuhnya.
Sebab menurutnya, menjual bunga makam seperti Mawar, Kenanga dan Pandan ini memiliki resiko tinggi, karena bunga ini tidak tahan lama dan cepat layu.
“Kalau sudah demikian Yuhariyah dan puluhan orang pedagang lainnya cuma bisa gigit jari, karena harus merelakan bunganya dibuang ditempat sampah,” kenangnya.
Yuhariyah sendiri menjual Bunga makam itu bervariasi, mulai ukuran tas kresek kecil Rp.2.500 dan ukuran tas kresek besar Rp.50.000.
Dan semua itu ia lakukan, demi mewujudkan keinginannya membelikan seragam sekolah baru buat cucu, dari anak bungsunya. (Inul/diens)