
MEMOonline.co.id. Sumenep - Setelah santer diberitakan sejumlah media terkait kualitas beras ASN bupati yang dikeluhkan banyak pihak lantaran jelek, Tim Monitoring besutan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep (Sekdakab) Sumenep, akhirnya turun gunung.
Mereka melakukan pengecekan kualitas beras ASN yang di miliki para suplayer, di gudang masing-masing.
Hal itu dilakukan, lantaran kualitas beras yang dikirim para suplayer ke ASN, kurang memenuhi standar sebagaimana diatur dalam peraturan bupati (Perbup).
Sehingga para ASN banyak yang mengeluh lantaran kualitas berasnya jelek dan dipenuhi kutu.
"Hari ini kami (Tim Monitoring red) sengaja turun ke gudang maupun sellep para suplayer, untuk memastikan ketersedian serta kualitas beras yang mereka miliki. Karena kami tidak ingin peristiwa yang sudah terjadi, terulang pada pengiriman beras ASN selanjutnya," kata Ach. Masuni, Ketua Tim Monitoring beras ASN bupati, Kamis (30/06/2022).
Selain itu, pihaknya di lapangan juga mengambil sampel beras dari masing-masing suplayer untuk dibawa ke laboratorium (lab) agar kualitasnya beras yang akan dikirim ke ASN, benar-benar sesuai dengan perbup.
"Jadi tidak ada alasan bagi para suplayer untuk memenuhi kualitas beras sebagaimana yang diperbupkan. Dan bagi mereka yang curang, kami putus kontrak. Karena kami tidak ingin programnya pak Bupati dibuat main-main," tegas Masuni.
Sementara disinggung soal stok beras yang dimiliki para suplayer, Masuni menjelaskan jika ditemukan adanya kejanggalan. Seperti stok berasnya sedikit, serta adanya gudang yang diduga hanya dijadikan syarat formalitas saat tim monitoring turun.
"Kalau temuan sih banyak, cuma tidak perlu kami sebutkan semuanya. Nanti tim yang akan menentukan layak tidaknya suplayer-suplayer tersebut, menjadi patner kami dalam program beras ASN bupati. Sementara bagi suplayer yang tidak layak, kami depak saja," paparnya.
Sementara pantaun tim media di lapangan, tim monitoring besutan Setdakap Sumenep bersama rombongan, melakukan pengecekan ke gudang 4 suplayer, yang selama ini menjadi mitra kerja PD Sumekar Sumenep dalam program beras ASN bupati.
Berikut nama-nama UD yang didatangi tim monitoring serta titik sebaran berasnya kemarin:
Gudang UD Bakti (Fajar) berlokasi di Desa Baban Kec. Gapura 1 - BPKKAD = 85 sak
2 - BKSDM = 71 sak
3 - Sekretariat Daerah = 203 sak
4 - Cipta Karya dan Perhubungan = 102 sak
5 - Satpol PP = 71 sak
6 - Dinsos = 49 sak
7 - Inspektorat = 49 sak
8 - Bakesbang Pol = 24 sak
9 - Kec. Batuan = 21 sak
10 - Kec. Ganding = sak
11 - Kec. Kota = 48 sak
Dengan jumlah total 753 sak x 10 kg (per sak) = 7. 530 kg.
Gudang UD Harapan Jaya (Hj. Risnawi) berlokasi di Desa Babbalan, Kec. Batuan
1 - Kec. Nonggunong 17 sak
2 - Dinas Lingkungan Hidup 20 sak
3 - Kec. Masalembu 9 sak
4 - Kec. Kangean 7 sak
5 - Bakesbangpol 24 sak
6 - Kec. Raas 8 sak
7 - Kec. Arjasa 16 sak
8 - Kec. Talango 11 sak
9 - Kec. Sapeken13 sak
10 - Dinas Cipta Karya dan Perhubungan 96 sak
11 - Inspektorat 62 sak
12 - BKPSDM 66 sak
Dengan jumlah total 349 sak x 10 kg (per sak) = 3. 490 kg.
Gudang UD Rizki Jaya ( Ardi ) berlokasi di Desa Marengan, Kec. Kakianget
1 - Disduk Capil 55 sak
2 - Perikanan 33 sak
3 - Perijinan Naker 64 sak
4 - DPMD 37 sak
5 - Diknas 95 sak
6 - Kec. Kalianget 21 sak
7 - Kec. Rubaru 16 sak
8 - Kec. Dasuk 16 sak
9 - Kec. Batuputih 17 SAK
10 - Kec. Ambunten 20 sak
11 - Kec. Pasongsongan 14 sak
Dengan jumlah total 515 sak x 10 kg (per sak) = 5. 150 kg.
Gudang UD Beras Saya 552. ( Fendi ) berlokasi di Desa Parsanga, Kec. Kota
1 - Disnaker dan Perijinan 63 sak
2 - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 164 sak
3 - Kecanatan Pasongsongan 14 sak
4 - Bina Marga dan Pengairan 156 sak
5 - Kecamatan Ambunten 13 sak
6 - Dinas Pendidikan 105 sak
Dengan jumlah total 388 sak x 10 kg (per sak) = 3. 880 kg
Penulis : Redaksi
Editor : Udiens
Publisher : Isma