
MEMOonline.co.id, Jember-Rektor Universitas PGRI Agripuro (Unipar), Jember, berinisial RS melakukan aksi pelecehan terhadap salah satu dosen.
Akhirnya ia mengundurkan diri karena perbuatan senonoh yang ia lakukan pada awal Juni lalu.
Kepala Biro 3 (Humas, Perencanaan dan Kerjasama) Unipar, Achmad Zaki membenarkan pengunduran diri RS pada 17 Juni 2021.
Berdasarkan kejadian tersebut, Achmad mengaku kedepannya akan membentuk Pusat Studi Gender.
Mengutip Tribun, Sabtu (19/6/2021), kasus ini mulai terendus usai korban tidak mau pergi ke kampus lagi.
Kemudian, suami korban, MH angkat bicara dan melapor ke Yayasan Kantor Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) PGRI Jember pada 16 Juni 2021.
“Saya ingin ada keadilan, langkah pertama yang saya lakukan memang melalui yayasan, ini soal integritas lembaga pendidikan, apalagi dilakukan oleh pejabat tinggi di kampus tersebut,” ujar MH, Jumat (18/6/2021).
MH juga mengaku tidak mau istrinya menjadi buah bibir masyarakat dan menyebutnya berselingkuh dengan si rektor.
Kejadian asusila itu terjadi di sebuah hotel di Tretes, Pasuruan, Jawa Timur saat acara pendidikan dan pelatihan bagi para dosen.
Kala itu RS melakukan pelecehan kepada korban dengan cara menciumnya.
Sementara itu, RS sendiri mengaku khilaf atas kejadian tersebut.
Pelaku pun menjabarkan kronologi kejadian menurut ingatannya.
Awalnya ia ke kamar korban untuk mengajak korbannya makan, kemudian terbesit dalam diri RS untuk mencium, namun korban langsung menolak.
Mendapat penolakan itu RS mengaku langsung meminta maaf dan pergi.
“Itu kejadiannya, tidak tahu, kok kemudian itu diramaikan, saya akui saya khilaf, dan saya sudah minta maaf,” ujar RS.
Penulis: Nesiatimes.com
Editor: Udiens
Publisher: Lina