
MEMOonline.co.id, Sumenep - Setelah dilakukan penyelidikan dan penangkapan Pelaku pembunuhan sadis Selfi Nor Indasari (4), warga Desa Tambaagung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya terungkap jika antara pelaku dan korban, masih ada hubungan famili.
Tidak itu saja, rumah pelaku yang diketahui berinisial (L) dengan rumah korban amat sangat dekat sekali.
Sehingga ada kemungkinan pelaku terlebih dahulu mengajak korban ke rumahnya, sebelum melakukan aksi pembunuhan sadis.
Sebab dari kabar yang beredar sebelumnya, ada sepotong kain yang diduga milik pelaku, berada dalam karung bersama jasad korban.
Namun hal itu tidak cukup dijadikan alat bukti oleh petugas untuk dilakukan penangkapan terhadap pemilik secarik kain yang diduga milik pelaku pembunuhan.
Tapi seiring berjalannya waktu, petugas akhirnya bisa mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan balita yatim, yang selama seminggu menjadi misteri.
Petugas Polsek Ambunten dibantu Tim Resmob Polres Sumenep, berhasil mengamankan (L) bersama suaminya, terduga pelaku pembunuhan sadis balita empat tahun, pada Rabu (28/04/2021).
"Kami mengapresiasi kinerja teman-teman Polsek Ambunten dan tim gabungan Resmob polres Sumenep. Sebab atas kerja kerasnya siang dan malam, pelaku akhirnya terungkap," kata Syafrawi, SH. Tim hukum DPC PERADI RBA Madura Raya.
Bahkan atas kerja keras petugas kepolisian, status pelaku pembunuhan sadis Selfi Nor Indasari, diketahui jika masih ada hubungan famili dengan korban.
"Antara pelaku dan korban masih ada hubungan famili. Bahkan rumah pelaku dan rumah korban masih berdekatan," terang Syafrawi, S.H. selaku kuasa hukum orang tua korban.
Menurut Syafrawi, pihaknya dkk sudah sedari punya keyakinan jika pelakunya adalah orang ditangkap saat ini.
Sebab dari beberapa keterangan saksi dan ibu korban, dari beberapa orang yang dicurigai, memang mengerucut pada seseorang yang saat ini telah diamankan di kantor kepolisian bersama suaminya.
"Maka atas perbuatan pelaku kami berharap penegak hukum bisa memenuhi rasa keadilan pihak keluarga korban dengan memberikan hukuman yang setimpal, dan kami tim hukum korban akan terus mengawal sampai proses persidangan, penegakan hukum bagi pelaku. Sehingga kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak melakukan tindakan kejahatan hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang," pungkas Syafrawi.
Sementara petugas kepolisian yang dihubungi sejumlah media, belum bisa memberikan keterangan pasti terkait motif dari pembunuhan balita empat tahun. Bahkan petugas kepolisian beralasan masih melakukan pendalaman kasus pembunuhan sadis itu.
Penulis: Anang Onang
Editor: Udiens
Publisher: Dafa