
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Dengan penuh semangat dan tidak mengenal putus asa, delapan pemuda asal Dusun Gunung Dhajah, Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mampu produksi sepatu bersaing. Sabtu (27/03/2021).
Impian memproduksi sepatu di tempat kelahirannya dibuktikan setelah selesai mengikuti pelatihan yang sengaja dikirim oleh Pemkab Pamekasan.
"Terima kasih kepada bapak Bupati Pamekasan, Ide produksi sepatu di Desa kami ini muncul setelah empat pemuda kami selesai mengikuti pelatihan di Mojokerto, dan kami bertambah semangat setelah ada dukungan dari pihak desa", tutur Bahrul selaku Managernya.
Bahrul mengakui bahwa, proses produksi sepatu yang saat ini dikembangkan di desanya tersebut masih menggunakan alat manual, namun walaupun begitu hasilnya bisa bersaing dengan produk lain dipasaran.
"Alat yang dipakai saat ini masih berupa manual, untuk bahan dasarnya kita masih membeli di luar kota, karena di Pamekasan belum ada", ucapnya.
Bahrul juga menambahkan bahwa, produksi sepatunya sudah mulai dipasarkan dan mampu bersaing dengan produk lain.
"Alhamdulilah setelah kami coba pasarkan, produk sepatu kami ini bisa bersaing dipasaran, bahkan saat ini kami sudah menerima beberapa pesanan", tutur Bahrul.
Selain itu ia menambahkan bahwa, untuk menambah kualitas produksinya semakin baik, pihaknya membutuhkan penambahan alat pendukung.
"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Pemkab Pamekasan yang sudah membantu memberikan pinjaman modal pada usaha kami. Saat ini beberapa alat sudah kami miliki, namun untuk bisa bersaing dengan produk ternama, kami masih membutuhkan mesin pendukung lainnya seperti mesin jahit Sol dan mesin embos," ungkapnya.
Sementara sekretaris Desa Pasanggar, Fathorrahman mengatakan bahwa, produksi sepatu yang dikembangkan saat ini berkat dukungan dari Pemkab Pamekasan yang sudah mengirim empat pemuda untuk mengikuti pelatihan.
"Terima kasih kepada bapak bupati Pamekasan sudah membantu pemuda disini, selain menambah penghasilan, Wira usaha baru ini tentunya sudah mengurangi pengangguran yang ada di desa kami, apalagi saat ini masih masa pandemi Covid -19," pungkasnya.(ADV)
Penulis: Halili
Editor: Udiens
Publisher: Dafa