
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Puluhan massa gabungan dari Aliansi Na' Potoh Buje melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRD Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (20/02/2018).
Kedatangan puluhan massa aksi itu menindak lanjuti persoalan Tolak Impor Garam yang dilakukan beberapa hari yang lalu pada (19/02). Namun karena saat ini tak ada tindakan dari DPRD Pamekasan, Aliansi Na' Potoh Buje kembali mendatanginya, upaya meminta tanggapan tegas dari pihak DPRD Pamekasan dengan menolaknya impor garam di Kabupaten Pamekasan.
Informasi yang dihimpun memoonline.co.id di lapangan, massa aksi demonstrasi itu berangkat dari Area Monumen Arek Lancor menuju Kantor DPRD Pamekasan.
"Kami menyatakan melawan impor garam, dan menuntut; DRPD harus menolak impor garam, meminta DPRD Jatim harus tetap konsisten pada pernyataannya "Tolak Garam Impor", usut tuntas praktek-praktek begal garam, kembalikan regulasi Impor Garam seperti semula; 'Wajib Importir membeli Garam Lokal dalam katagori garam konsumsi'," teriak Moh. Mukti di depan kantor DPRD Pamekasan.
Serta dirinya meminta perusahan yang menangani persoalan Garam segera untuk dipanggil dan musnahkan garam impor.
"Panggil PT. Mitra Tunggal Swakarsa dan PT. Garindo Sejahtera Abadi untuk memberikan penjelasan permasalahan impor garam, serta musnahkan garam impor PT. Mitra atau PT. Garindo, agar tidak merembes ke pasar garam konsumsi untuk menjaga agar harga garam lokal tidak jatuh," terang Mukti, sapaan akrabnya.
Berhubung dari salah satu DPRD Pamekasan menemuinya, akhirnya dari salah seorang Sekretaris Dewan, Marsuqi, meminta kepada massa aksi untuk mengatur ulang jadwal demonya itu, agar dapat di temui oleh DPRD Pamekasan yang sedang ada diluar.
"Menyarankan silahkan dijadwal ulang, supaya aspirasi kawan-kawan ini, bisa di temui langsung oleh bapak anggota DPRD," ucap Marsuqi didepan massa aksi. (Faisol)