
MEMOonline.co.id, Banyuwangi – Sungguh malang nasib Wahyudi alias Konyol (39),Warga Duku Depok Kulon RT.04 RW.02 Desa Depok kulon, Kecamatan Kandemen, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang ditemukan meninggal, Sabtu (17/2/2018).
Tentu saja meninggalnya Wahyudi alias Konyol, dalam kamar ABK KMN.Nelayan Pantura, membuat gempar seisi pangkalan.
Sebab, peristiwa naas tersebut terjadi di pelabuhan Tanjungwangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.
Saat itu kapal yang ia tumpangi sedang sandar untuk keperluan bongkar ikan, pada hari Jum'ad 16/02/2018 Sekitar jam 23.00 Wib.
Korban (Wahyudi) bersama anak buah kapal(ABK) yang lain beristidahat setelah selesai bekerja Bongkar Ikan.
Namun sebelum beristirahat,Wahyudi masih makan sambil ngobrol bersama Karnawi (38), hingga sampai pukul 01.00 Wib.
Lalu setelah merasa capek dan ngantuk, korban pamit tidur terlebib dahulu.
“Saat ngobrol dengan saya, korban tidak mengeluhkan sakit sama sekali. Korban langsung pamit mau tidur duluan setelah merasa capek dan ngatuk. Dan pada pagi harinya sekitar jam.07.00 Wib. Amad Subur membangunkan Wahyudi untuk bersarapan. Namun wahhudi beberapa kali di panggil tidak bangun bangun, ternyata setelah dipriksa Wahyudi sudah tidak bernyawa,” kata Karnawi, salah satu teman korban.
Mendengar kabar anak buahnya meninggal dunia, Nahkoda kapal langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Satpolairud Polres Banyuwangi, yang langsung direspon positif dan ditindaklanjuti ke lokasi.
AKP Subandi,MSi Selaku kasat Polairud Polres Banyuwangi, dengan sigap merespon laporan tersebut dan langsung memerintahkan Kanit Lidik bersama anggota nya.
Setelah itu, selang beberapa waktu Kanit lidik Aipda Erman bersama anggotanya sampai di TKP, langsung mengevakuasi korban dari atas kapal, dan membawanya ke RSUD Blambangan.
AKP Subandi MSi, selaku Kasat Polairud Polres Banyuwangi, menjelaskan bahwa korban dibawa ke RSUD Blambangan Untuk di lakukan Pemeriksaan medis.
“Untuk sementara, kami belum bisa menjelaskan penyebab kematian korban. Untuk mengetahui lebih lanjut apa penyebabnya, kita tunggu hasil visum dari pihak medis," ujar kasat Polairud. (Anis/diens)