
MEMOonline.co.id, Sampang - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, panggil beberapa saksi terkait kasus dugaan pungli Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, selasa (28/1/2020).
Khairul Kalam, sekretaris LSM JCW Jatim bersama warga Desa Bira Barat mengatakan, kedatangan warga Desa Barat ini atas panggilan Kejari Sampang sebagai saksi atas dugaan pungli Prona yang dilakukan oleh oknum perangkat Desa Bira Barat.
"Pihaknya datang bersama 17 warga yang menjadi korban dugaan pungli Prona di Desa Barat," kata Khairul.
Menurut Khairul, kedatangan warga ke Kejari ini, sebagai saksi dan sekaligus diambil sumpahnya oleh Kejari Sampang sesuai dengan aturan yang ada.
"Pihaknya berharap kepada Kejari Sampang korporatif, dan bisa melaksanakan proses hukum itu secara yuridis, tidak ada intervensi dari pihak manapun," kata Khairul.
Khairul menambahkan, pihaknya
berharap, saksi yang dipanggil dalam proses penyidikan ini semuanya harus disumpah, termasuk juga dari perangkat Desa, dan juga dari oknum masyarakat yang terlibat dalam kasus ini.
"Kami ingin tahu secara riil, kalau umpamanya nanti ada indikasi keterangan palsu yang dilakukan oleh mereka (saksi), kami minta semuanya di proses secara hukum," tandas Khairul.
Terpisah, Edi Soetomo, Kasi Pidsus Kejari Sampang saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya membenarkan atas panggilan saksi kasus dugaan pungli Prona di Desa Bira Barat tahun 2017 yang lalu.
"Panggilan saksi itu untuk memenuhi proses penyidikan dugaan pungli Prona pada tahun 2017 lalu," kata Edi.
Itu merupakan bagian dari regulasi yang ada sesuai undang undang, dimintai keterangan tanpa tekanan, di sumpah, dan ini berlaku kepada semua saksi saksi yang lain.
Disinggung kalau nanti ada saksi yang memberikan kesaksian palsu, pihaknya tidak mau berandai andai.
"Kita lihat dululah nanti, apa keterangannya asli apa palsu, kita lihat dulu perkembangannya ke depan," kata Edi.
"Panggilan saksi ini bukan hari ini saja, akan tetapi pemanggilan saksi ini sampai pekan depan kita bekerja secara marathon," tandas Edi. (Fathur)