Proyek Plengsengan Di Desa Tekung Lumajang Diduga Molor dan Enggan 'Terbuka'

Foto: Pekerjaan berlangsung dan dilokasi proyek tak terlihat papan nama, Selasa (26/11/2019).
1482
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang - Saat ini, sejumlah pengerjaan proyek di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, menjadi sorotan media.

Kian menjadi bahan pemberitaan atas sejumlah kegiatan dibawah naunagan Dinas PU kabupaten setempat, yang diduga ada ketidak wajaran.

Salah satunya, pengerjaan proyek di Dusun Kembang Desa / Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang. 

Hingga sat ini, terus berlangsung, juga mencerminkan ada 'sesuatu' dibalik pelaksanaan proyek tersebut.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya Sabtu siang, (23/11/2019) media ini mendatangi lokasi pengerjaan proyek tersebut, memotret, karena sejumlah material batu dan pasir, dirasa membahayakan pengguna jalan (ditaruh ditepi jalan hingga masuk ke badan jalan).

Juga, dilokasi proyek seperti tak ada papan nama. Dari mana proyek tersebut dilasanakan, berapa anggaran dan azas manfaatnya untuk apa.

Tak lama kemudian, setelah mengitari lokasi proyek, ada sebuah papan nama proyek, disandarkan di tembok rumah warga disebrang sungai.

Papan nama tersebut, bertuliskan pengerjaan peningkatan afvour cengkerek dengan noner kontrak : 602.1/1875.46.001 / 427.59 / 2019.
Lokasi : Desa Tekung 
Volume : 1 Paket
Biaya : Rp. 169.321.000,00.
Waktu Pelaksanaan Mulai : 23 September 2019.
Selesai : 21 November 2019.
Pelaksana : CV Putra Zakii
Konsultan Pengawas : CV Tri Reka Adigana Konsultan.

Namun, Selasa (26/11/2019), sejumlah awak media kembali mendatangi lokasi proyek tersebut. Anehnya, papan nama yang sebelumnya bersandar di tembok rumah warga tersebut sudah tidak lagi ditempat.

Akan tetapi, material batu sudah pindah ke seberang tak lagi ditepian jalan. Namun, sebagian masih berceceran ditepian sungai.

Dan nampak sejumlah pekerja, terlihat meneruskan pekerjaannya pada bagian plengsengan pinggiran sungai.

Terpisah, Gunawan, Kabid Pengairan PU Kabupaten Lumajang, saat dikonfirmasi media ini untuk memperjelas informasi tekait proyek tersebut, dia menjawab akan berkoordinasi dengan pengawas.

"Saya tidak hafal, nanti saya konfirmasi pengawasnya. Saya tidak hafal lokasinya, kalau pengawasnya kan hafal," ucap dia.

Perlu diketahui, jika papan nama yang sebelumnya sempat bersandar di tembok rumah warga iru benar milik proyek tersebut, bisa dikata molor. Jika bukan, publik menanti kwalitas akan hasil pelaksanaan proyek tersebut. (Hermanto)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar