Sia - Sia, ,Anggaran Rp 27 milyar Dari Pemerintah Pusat Untuk Pembangun Pelabuhan Untia Tak Dimanfaatkan Nelayan

Foto: pelabuhan untia Makassar
1432
ad

MEMOonline.co.id, Makassar - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar menerima sejumlah keluhan dari nelayan di Pelabuhan Untia. 

Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan sepinya pengunjung, ke lokasi wisata Untia.

Sementara itu menurut salah seorang wakil rakyat di DPRD Makassar yang tergabung di Fraksi Gerindra, Lisdayanti Sabri, atau yang akrab disapa  Lisda, menegaskan, jika anggaran pembangunan Pelabuhan Nusantara Untia Makassar, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya yang bersumber dari KKP RI sebesar Rp 27 miliar mennjadi sia-sia.

Olehnya itu, anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Makassar ini meminta pemkot setempat terlibat langsung untuk menghidupkan kembali Pelabuhan Untia.

Sebab menurutnya akan percuma renovasi dilakukan di Untia jika tidak dimanfaatkan secepat mungkin.

Senada dengan legislator Fraksi PKS, Iqbal Djalil. Iqbal berharap salah satu penunjang PAD untuk Kota Makassar juga berasal dari Pelabuhan Untia. 

Besar harapan itu, karena lokasi Pelabuhan Untia bisa dijadikan wisata di samping menjual ikan. Hanya saja, ia sangat menyayangkan karena pelabuhan tersebut belum dimanfaatkan dengan baik oleh para nelayan.

“Kapasitas lokasi yang cukup luar biasa ini tidak dibarengi dengan plan yang baik, jika perencanaan Pelabuhan Untia tidak dilaksanakan secara matang maka sejumlah fasilitas tentu tak tersedia,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Untia, Andi Patiroi membenarkan jika masih banyak fasilitas yang belum ada di pelabuhan tersebut. 

Setidaknya, baru sekira 50 nelayan yang menjajakan ikannya di pelelangan ikan yang ada di pelabuhan tersebut. Padahal, pelelangan tersebut mampu menampung 200 pedagang.

“Memang masih banyak yang perlu dibenahi seperti akses jalan, air bersih dan cold storage ikan yang belum tersedia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Tata Usaha pelabuhan Untia, Muhammad Astriadi mengakui jika sejumlah fasilitas di pelabuhan belum disiapkan, sehingga belum dimanfaatkan dengan maksimal, baik oleh nelayan maupun warga sekitar.

“Kami memang masih membutuhkan bantuan semua pihak, kami carikan investor untuk bisa membangun cold storage dan SPBN, yang bisa dibangun oleh swasta atau perorangan, (Ciswadi M/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pria Inisial 'B' oknum perangkat desa di Kecamatan Klakah, terduga maling sapi ditembak polisi. Ia digelandang...

Komentar