
MEMOonline.co.id, Jember - Ratusan Alumni Annuqoyah yang tersebar di seluruh pelosok di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta ijin turun tangan untuk bergabung turun dalam aksi 212 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Jember.
Alumni pondok pesantren terbesar di Madura yang kebetulan juga tempat Wakil Bupati Jember Muqit Arief menimba ilmu, mengaku kecewa dengan pemerintahan Faida Muqit, khususnya ditahun ke dua.
Pernyataan itu, disampaikanKetua Ikatan Alumni Annuqoyah Wilayak Eks Karesidenan Besuki Muhammad Muslim. Menurut Muslim, hampir 99 persen alumni Annuqoyah yang berada di Jember, dalam Pilkada lalu mendukung pasangan Faida Muqit.
“Namun melihat kondisi Kabupaten Jember saat ini, menjadi wajar jika kemudian mereka ikut turun jalan melakukan aksi, Kami sama sekali tidak pernah diajak koordinasi secara resmi oleh inisiator aksi 212, ” tegas Muslim, saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Selasa (16/01/2018) siang.
Di tahun pertama pemerintahan Faida Muqit lanjut Muslim, sudah ada alumni Annuqoyah yang berniat turun jalan, Tetapi, ketika itu dirinya melarang karena berharap ada perbaikan.
“Namun karena ternyata ditahun kedua kondisi pemerintahan justru semakin merosot, untuk saat ini kami tidak akan melarang ataupun menginstruksikan Alumni Annuqoyah ikut turun jalan dalam aksi 212,” lugasnya.
Lebih jauh Muslim menjelaskan, walaupun tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Bupati Faida, namun diskusi rutin antara alumni Annuqoyah dengan Wabup berjalan rutin.
“Selama dua tahun Bupati Jember, tidak pernah memberikan peran strategis sedikitpun kepada Wabup, untuk melakukan terobosan-terobosan yang membuat Jember mampu bersaing dengan deerah lain,” tukasnya. (Gio/diens)
e.co.id, Jember - Ratusan Alumni Annuqoyah yang tersebar di seluruh pelosok di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta ijin turun tangan untuk bergabung turun dalam aksi 212 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Jember.
Alumni pondok pesantren terbesar di Madura yang kebetulan juga tempat Wakil Bupati Jember Muqit Arief menimba ilmu, mengaku kecewa dengan pemerintahan Faida Muqit, khususnya ditahun ke dua.
Pernyataan itu, disampaikanKetua Ikatan Alumni Annuqoyah Wilayak Eks Karesidenan Besuki Muhammad Muslim. Menurut Muslim, hampir 99 persen alumni Annuqoyah yang berada di Jember, dalam Pilkada lalu mendukung pasangan Faida Muqit.
“Namun melihat kondisi Kabupaten Jember saat ini, menjadi wajar jika kemudian mereka ikut turun jalan melakukan aksi, Kami sama sekali tidak pernah diajak koordinasi secara resmi oleh inisiator aksi 212, ” tegas Muslim, saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Selasa (16/01/2018) siang.
Di tahun pertama pemerintahan Faida Muqit lanjut Muslim, sudah ada alumni Annuqoyah yang berniat turun jalan, Tetapi, ketika itu dirinya melarang karena berharap ada perbaikan.
“Namun karena ternyata ditahun kedua kondisi pemerintahan justru semakin merosot, untuk saat ini kami tidak akan melarang ataupun menginstruksikan Alumni Annuqoyah ikut turun jalan dalam aksi 212,” lugasnya.
Lebih jauh Muslim menjelaskan, walaupun tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Bupati Faida, namun diskusi rutin antara alumni Annuqoyah dengan Wabup berjalan rutin.
“Selama dua tahun Bupati Jember, tidak pernah memberikan peran strategis sedikitpun kepada Wabup, untuk melakukan terobosan-terobosan yang membuat Jember mampu bersaing dengan deerah lain,” tukasnya. (Gio/diens)