
MEMOonline.co.id, Lumajang - Ditemukannya kembali seekor sapi berbulu merah, yang sebelumnya hilang dari kandangnya (dicuri maling red), menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lumajang.
Pasalnya, sapi milik Sakut (41), warga Desa Pandan Wangi Kecamatan Tempeh Lumajang, yang diketahui hilang pada hari Rabu (19/6/2019) sekira jam 06:00 wib, ditemukan kembali pada hari yang sama oleh Paguyuban SKD Kunir Lumajang, didekat pohon bambu, masuk Desa Jatirejo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Hal itu sungguh diluar dugaan, karena biasanya sapi yang hilang sulit ditemukan kembali.
Namun, berkat Paguyuban Satgas Keamanan Desa (SKD), terdiri dari Desa Jatigono, Jatirejo dan Kunir Kidul, sapi yang hilang ditemukan kembali.
Menurut Rudi Margono, ketua 2 Paguyuban SKD, mengatakan jika kesamaan jejaring frekuensi HT di tiga desa tergolong paguyuban SKD itu, benar-benar menjadi sumber kecepatan reaksi dalam mengepung sapi yang diduga hendak dibawa kabur oleh maling.
"Satgas kami bergabung dengan beberapa desa lainnya membentuk paguyuban. frekuensi HT kami sama, sehingga kalau ada informasi, langsung disampaikan melalui HT, maka semua satgas yang tergabung dalam paguyuban langsung bergerak. hal itu yang kami lakukan tadi pagi saat mendapatkan informasi adanya kehilangan sapi di desa tetangga," terangnya
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Lumajang AKBP DR. Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengapresiasi paguyuban SKD yang menurutnya telah berhasil mengagagalkan aksi pencurian sapi.
“Saya bangga terhadap Satgas Keamanan Desa kunir ini. Padahal kejadian terjadi di Tempeh namun peduli dan mau membantu sapi yang hilang dan berhasil ditemukan. Jiwa jiwa kepedulian terhadap lingkungan sekitar seperti ini yg perlu di pertahankan," kata Kapolres, dikonfirmasi via cellular, Kamis (20/6/2019). (Her/diens)