
MEMOonline.co.id, Kota Batu - Guna mewujudkan Kota Batu sebagai kota pariwisata bertaraf internasional yang berkarakter. Tentunya banyak hal yang harus dilaksanakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Batu.
"Menyesuaikan visi dari Beliau (Ibu Walikota Batu), saya tidak melihat satu-satu menghitung, tetapi karena visi Beliau adalah "Desa Berdaya Kota Berjaya" untuk mewujud kota Batu ini sebagai kota pariwisata bertaraf internasional yang berkarakter, tentu kami di pariwisata menyesuaikan," ujar Imam Suryono, Senin (10/3/2019).
Dikatakan Imam Suryono, selain sasarannya adalah meningkatkan kualitas dan daya tarik wisata berbasis kearifan lokal, juga meningkatkan serta mengembangkan seni budaya daerah, sesuai Undang-undang No. 5 tahun 2017.
"Kemudian berkenaan dengan itu, saya punya empat program diantaranya, pengembangan destinasti wisata desa, Pengembangan SDM Pariwisata, pengembangan seni budayanya, dan promosinya," ujarnya.
Sedangkan, untuk pengembangan destinasti, telah fokus diarahkan ke desa wisata yang ada di Kota Batu.
"Terkait dengan lahan, sudah dilakukan kajian potensi desa yang akan dikembangkan itu. Jadi memang bertahap tidak sekadar 19 desa. Jadi ada sekitar lima yang sudah saya kaji semuanya," ungkapnya.
Imam menambahkan bahwa sebenarnya tak hanya itu, untuk pengembangan destinasi tentunya tidak bisa dilakukan oleh pariwisata sendiri.
"Ya, harus bersama-sama terintregrasi. Kalau saya mengembangkan Songgokerto, Paralayang potensinya sudah saya kaji, kemudian Paralayangnya itu akan dikembangkan menjadi olah raga dan pariwisata,"kata dia.
Kendati demikian, pihaknya menegaskan, bila berbicara tentang sarana dan prasarana jalan tentunya PU Binamarga, kalau berhubungan dengan pembangunannya itu ranahnya pada dinas perumahan.
"Kalau tentang pelatihan, pembinan, pendampingan tentang SDMnya ya pariwisata, konsep kajian potensi pariwisata. Nah, ini yang akan kita kembangkan, kalau pengembangan destinasi tanpa SDMnya ya percuma. Makanya saya punya program untuk SDM pariwisatanya juga," ujarnya.
Ia contohkan, sama seperti di Goa Jepang yang terletak di Desa Tlekung itu.
Ia pun berharap, kepada desa-desa, sebelum dia mengkaji potensi-potensi yang ada, ia sarankan supaya desa mempunyai inisiatif sendiri untuk membangun desanya.
"Ya, misalnya Goa Jepang itu kalau dijadikan salah satu daya tarik wisata yang ada di Desa Tlekung, itu akan sangat bagus sekali, dan nantinya sambil ini berjalan, kami menganggarkan potenti akan kami masukkan di dalam potensi Desa Tlekung.
Seperti apa nantinya akan kami kaji kemudian paling tidak nanti kami akan memberikan aminasi di Desa Tlekung seperti apa yang paling menonjol," pungkasnya. (Risma/diens)