
MEMOonline.co.id, Pamekasan – Salah satu pasangan yang ditemukan tewas mengenaskan di salah satu kamar hotel Garuda di Pamekasan, yakni Aisyah (24), warga Kelurahan Kowel, Kabupaten Pamekasan, adalah karyawan salah satu toko Hp, di Jl. Parteker.
Aisyah bertugas sebagai promotor handphone (Hp) merk Vivo, dari toko tempatnya bekerja.
Hal itu diakui langsung Bambang Supriyanto, salah seorang tutor HP Vivo Kabupaten Pamekasan.
Menurutnya, pada pukul 09.30 WIB tadi, Aisyah dijemput salah seorang temannya, Aisyah beralasan membeli kertas folio keluar.
"Siang harinya, Aisyah memang pamit mau beli kertas volio keluar," kata Bambang, saat dimintai keterangan di depan Hotel Garuda, Kamis (24/1/2019) malam.
Namun kata Bambang, hingga korban ditemukan tewas di kamar hotel tepatnya pukul 20.30, korban (Aisyah) tidak ada kabar beritanya.
Sebab, tas sama handphone korban yang ketinggalan di toko, tempatnya bekerja.
"Jadi Cuma tas sama HP yang ketinggalan di toko," terangngnya.
Berhubung korban tidak kunjung ada informasi, akhirnya tas dan handphone milik korban di antarkan kerumah korban.
"Jadi jam 20.00 WIB keluarganya sudah sok, juga bapaknya sudah jatuh pingsan," tegasnya.
Lalu, sekira pukul 21.20 WIB, Bambang mendengar info bahwa Aisyah anak buahnya itu tewas mengenaskan di dalam kamar No 10 di Hotel Garuda Pamekasan.
"Mendengar informasi di Hotel Garuda ada pembunuhan. Ternyata saat dilihat fotonya bener anak buah saya," pungkasnya. (Faisol/diens)