
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Adanya pembakaran bendera kalimat tauhid di Garut, yang dilakukan oleh oknum Banser, mengundang reaksi ummat Islam Madura, khususnya Kabupaten Pamekasan.
Merasa panji sang Rasulullah dilecehkan, kamu sarungan yang mengatasnamakan Gerakan Umat Islam Pamekasan (GUIP) gelar aksi solidaritas, Senin (29/10/2018).
Ratusan massa aksi meneriakkan kalimat Takbir dan Sholawat Nabi, sembari mengibarkan bendera Merah Putih, Ar-Rayah dan Al-Liwa. Mereka berjalan dari depan Pendopo Ronggosukowati menuju Monumen Arek Lancor Pamekasan.
Aksi solidaritas itu dikomandani Habib Faisol, yang diikuti Ketua DPRD, Kapolres dan anggota Dandim 0826 Pamekasan.
Khairul Kalam, salah satu massa aksi mengatakan, mengutuk keras oknum ormas Islam yang sudah melecehkan panji Rasul yang dilakukan dengan membakarnya di Garut.
"Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, DPRD Kabupaten Pamekasan dan Aparat Kepolisian Kabupaten Pamekasan untuk melakukan proses hukum kepada oknum-oknum tersebut. Kami siap melawan, kami tidak takut, karena dengan ini kami akan mati, dengan ini kami akan hidup (bendera kalimat tauhid)," ucap Kalam.
Bahkan dirinya menegaskan, bahwa aksinya itu tidak mengatasnamakan golongan maupun partai politik (parpol) melainkan murni berangkat dari hati nurani. (Faisol)