
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Pemilik toko los sentra batik yang baru di Pasar 17 Agustus keluhkan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang terkesan membiarkan para pedagang hewan singgah ke teras los, Kamis (02/08/2018).
Informasi yang dihimpun memoonline.co.id di lapangan, para pedagang hewan seperti; burung, ayam, kambing, sapi dan lain sebagainya dibiarkan singgah ke teras los-los yang berada di pasar 17 Agustus. Sehingga, teras para pemilik toko kotor dengan tanah, serta dengan kotoran hewan dan kencing hewan para pedagang, membuat tak elok pemandangan los.
Bebasnya berjualan para pedagang hewan di area pasar 17 Agustus itu lantaran pemerintah terkesan tidak memperhatikan khusus lokasi yang pas untuk pedagang hewan (memberikan lokasi pedagang hewan). Sehingga, asal ada tempat untuk berdagang pun menjadi lahan untuknya.
Ahdis, salah satu pemilik toko los di pasar 17 Agustus mengatakan, dari sini sudah terlihat terkesan dibiarkan tak ada penegoran dari pihak pasar. Ini sentra batik apabila ada tamu dari luar kota apakah Pemkab Pamekasan tidak malu.
"Para petugas pasar terkesan tidak mempedulikan kenyamanan pembeli dan penjual di area pasar batik, contohnya kayak asap yang selalu ngepul tiap hari didepan toko batik, pembiaran bangunan liat yang tidak sesuai dengan tata ruang pasar, sedangkan karcis dan uang bulanan toko selalu ditarik tiap hari dan bulanannya, sehingga saya sebagai pemilik sekaligus penjual los batik disini merasa risih dan tidak nyaman," ucap Ahdis. (Faisol)